Kamis, 17 Maret 2016

HATI-HATI → Bukan Lemak yang Harus Diwaspadai, Tapi Gula (Khususnya Fruktosa)

‼HATI-HATI → Bukan Lemak yang Harus Diwaspadai, Tapi Gula (Khususnya Fruktosa)

〰〰〰〰〰

ℹ Apa Beda dengan Glukosa❓

Untuk fruktosa, sejumlah kecil yang dikonsumsi tentu tidak akan menjadi masalah, seperti yang ditemukan pada sebagian besar sayur dan buah.

Itu bukanlah hal yang buruk, bahkan sangat membantu untuk mengembalikan kadar glukosa tubuh normal.

Namun jika terlalu banyak, akan membahayakan kesehatan.

✏Fruktosa berbeda glukosa, 100% hanya dapat dimetabolis di liver sehingga jika konsumsi fruktosa ini berlebihan tentu akan membebani liver karena fruktosa memang diproses di hati ketika dikonsumsi.

✏Jika terlalu banyak, maka hati kita tidak cukup cepat memprosesnya untuk digunakan sebagai gula, akibatnya mulailah terbentuk lemak dari fruktosa yang selanjutnya akan diteruskan di aliran darah dalam bentuk trigliserida.

✏Bahayanya, terlalu banyak trigliserida meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah, fruktosa menghalangi sistem sinyal nafsu makan, dan bisa menyebabkan resistensi insulin.
✏Inilah yang menjelaskan keterkaitan antara fruktosa dengan kenaikan berat badan dan diabetes meliitus.

✏Fruktosa sedikit mirip dengan alkohol, dapat menjadi racun pada liver.

✏Alkohol memetabolisme lemak, begitu juga dengan fruktosa namun terjadi dalam waktu lama.

Didukung oleh sebuah penelitian, terhadap tikus yang diberikan glukosa dan dibandingkan dengan tikus dengan kadar fruktosa yang sama.

Hasilnya sekitar 86% terjadi peningkatan kadar trigliserida pada tikus yang diberikan fruktosa, sedangkan yang diberikan glukosa tidak memnunjukkan kenaikan yang signifikan.

⏺ Fruktosa dan alkohol secara alami menyediakan energi.

☝Jika dalam keadaan yang sangat lapar, misalnya sehabis lari marathon, fruktosa dan alkohol (di negara-negara barat) dapat melakukan re-build energi sehingga tubuh menjadi kembali bertenaga.

☝Tetapi jika tidak sedang dalam keadaan lapar, tidak sedang lari marathon, tidak melakukan aktivitas fisik berat lalu mengonsumsi fruktosa dan alkohol, akan dirubah menjadi liver fat dan kadang bersifat racun.

Sumber yang paling banyak mengandung fruktosa adalah soft drink, sirup, dan minuman rasa buah-yang kadang kita menganggapnya sehat, beberapa sayur dan buah.

Hindari soft drink, es teh kemasan, dan sebagian besar minuman manis yang mengandung tinggi fruktosa.

Ganti gula anda dengan madu karena madu memiliki rasio perbandingan yang sama antara glukosa dan fruktosa.

____________________

Penulis : Andi Imam Arundhana S.Gz

Sumber : Prof Lustig  (The Skinny obesity: about sugar)Kaumi T et al., VLDL triglyceride kinetics in Wistar fatty rats, an animal model of NIDDM: effects of dietary fructose alone or in combination with pioglitazone. 1996.

〰〰〰〰〰

#Halaman2_Fruktosa
  #Faedah_dari_Tim_Gizi

⏳Publikasi: Kamis, 8 Jumadil Awwal 1437H / 17 Maret 2016.

Channel Telegram:
» bit.ly/Majmuah_Bikum

Website:
» bikum.web.id

Majmu'ah BIKUM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar