Rabu, 09 Maret 2016

Mengenal Radikal Bebas (oksidan) Dan Antioksidan

Mengenal Radikal Bebas (oksidan) Dan Antioksidan

✍Radikal bebas diartikan sebagai molekul yang relatif tidak stabil di dalam sel, mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya. Molekul tersebut bersifat reaktif dalam mencari pasangan elektronnya, yang biasanya “dicuri” dari sel tubuh lain. 

Radikal bebas (oksidan) terbentuk akibat dari proses oksidasi. Saat oksigen berinteraksi dengan berbagai jenis sel seperti buah apel

(contoh : irisan apel berubah warna menjadi coklat), atau sel tubuh, maka proses oksidasi terjadi.

Proses oksidasi akan menyebabkan terjadinya perubahan pada berbagai sel tersebut. Dalam kehidupan makhluk hidup, kelahiran dan kematian sel tubuh terus berlangsung untuk menjaga tubuh tetap sehat. Dari proses oksidasi dan metabolisme tubuh, sekitar 1-2 % sel tubuh tetap rusak dan berubah menjadi radikal bebas.

☝Bila produksi radikal bebas terus meningkat akan menyebabkan kerusakan di dalam sel tubuh yg dapat berujung pada penyakit kronik seperti kanker, penyakit jantung koroner, penyakit degeneratif  dan mempercepat proses penuaan.
Beberapa hal yg menyebabkan peningkatan radikal bebas seperti asap rokok, infeksi, makanan minuman mengandung pestisida, alkohol, makanan yang mengandung zat tambahan atau yang beracun.

Sumber radikal bebas (oksidan)

✔1. Eksternal

☀ Sinar ultraviolet matahari antara pukul 10.00 – 15.00, polusi asap rokok dan pabrik, alkohol, emisi kendaraan bermotor.

✔2. Internal

Zat gizi berlebih, merupakan faktor internal pembentukannya. Dalam makanan kita sehari-hari sebaiknya tidak kelebihan lemak, vitamin, protein, dan sebagainya. Karena ketika tubuh kita mencerna makanan, selain menghasilkan energi, juga menghasilkan radikal bebas sebagai bagian dari proses metabolisme tubuh.

Sebagai contoh, vitamin pada kadar tertentu bersifat antioksidan, tetapi dalam kadar sangat tinggi jg dapat teroksidasi (menjadi oksidan).

↔ Antara oksidan dan antioksidan, seharusnya berada dalam keseimbangan. Karena dalam jumlah tertentu, oksidan justru dibutuhkan, misal saat melawan bakteri.
Jadi kelebihan antioksidan juga tidak baik, karena hampir semua antioksidan, saat bereaksi juga menghasilkan oksidan yang baru.

Cara menghadapi radikal bebas (oksidan)

Antioksidan merupakan zat yang menghambat/memperlambat proses oksidasi. Antioksidan terdapat di dalam tubuh (internal) dan diperoleh dari luar tubuh ( eksternal)

1.Antioksidan internal yaitu antoksidan yang diproduksi oleh tubuh sendiri.
Secara alami tubuh mampu menghasilkan antioksidan sendiri, tetapi kemampuan ini pun ada batasnya. Sejalan bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi antioksidan alami pun akan semakin berkurang. Hal ini lah yang menyebabkan stres oksidatif, yaitu suatu keadaan dimana jumlah radikal bebas melebihi kapasitas kemampuan netralisasi antioksidan.

Contoh Antioksidan ini adalah :

– Super Oxide Dismutase (SOD)
– Gluthation Peroxidase (GPx)
– Katalase (Cat)

2. Antioksidan eksternal tidak dihasilkan oleh tubuh tetapi berasal dari makanan seperti Vitamin A, beta karoten, Vitamin C, Vitamin E, Selenium, Flavonoid, dll yang bisa didapat dari tanaman , sayuran dan buah .

↘ Pembagian lain , antioksidan terdapat 2 bentuk yakni yang larut air (hidrofilik) dan yang larut lemak (hidrofobik).

Contoh yang larut air seperti vitamin C dan glutation bereaksi dengan oksidan di sitoplasma sel dan plasma darah. Sementara yg larut lemak seperti vitamin E, vitamin A, karetinoid berfungsi melindungi membran sel dari peroksidasi lemak.

✍ Oleh: dr. Emi Umm Khonsa
Telah dikoreksi oleh dr. Agustin Aisyah, Sp. PK, MKes

⏳Publikasi: Rabu, 29 Jumadil Awwal 1437H / 9 Maret 2016.

Channel Telegram:
» bit.ly/Majmuah_Bikum

Website:
» http://bikum.web.id/2016/03/09/mengenal-radikal-bebas-oksidan-dan-antioksidan/

Majmu'ah BIKUM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar