AUTISME
Melanjutkan pembahasan pekan lalu tentang Autisme, berikut disimak....
Gejala
Berdasarkan teori sebelumnya dalam kategori gangguan perkembangan pervasif ;
autisme ditunjukkan bila ditemukan 6 atau lebih dari 12 gejala yg mengacu pada 3 bidang utama gangguan, yaitu :
1. Interaksi sosial
2. Komunikasi
3. Perilaku
▶ 1. Interaksi sosial (minimal 2)
● tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal : kontak mata, ekspresi muka, posisi tubuh, gerak gerik kurang tertuju
● kesulitan bermain dengan teman sebaya
●tidak ada empati, perilaku berbagi kesenangan/minat
● kurang mampu mengadakan hub. Sosial & emosional 2 arah
▶ 2. Komunikasi sosial ( minimal 1)
● tidak/terlambat bicara, tidak berusaha berkomunikasi non verbal
● bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi dgan org lain, egosentris
● bahasa aneh & diulang2 /stereotipik
● cara bermain kurg variatif/imajinatif, kurg imitasi sosial
▶ 3. Imajinasi, berpikir fleksibel (minimal 1)
● mempertahankan 1 minat/lebih dgan cara yg sangat khas & berlebihan, baik intensitas & fokusnya
● terpaku pada suatu kegiatan rutinitas yg tidak berguna
● ada gerakan gerakan aneh yg khas & berulang²
● seringkali sangat terpukau pada bagian tertentu suatu benda
✏dari teori sebelumnya , sebagai gambaran saja, ada pakar yang membagi autis dalam kelompok
✏ low functioning autism dan high functioning autism
1. Low functioning autism:
Tingkat Intelegensi dan kognitif rendah, tidak berbicara (nin verbal), memiliki perilaku menyakiti diri sendiri
2. High functioning autism:
Fungsi kognitif & intelegensi tinggi, mampu menggunakan bahasa & bicaranya secara efektif serta menunjukkan kemampuan mengikuti rutinitas yg umum.
Hakikatnya pembagian ini , berpengaruh pada implikasi pendidikan dan model treatment bagi penyandang autism.
Autisme sebagai spektrum gangguan maka gejalanya dapat menjadi bukti dari berbagai kombinasi gangguan perkembangan. Bila tes-tes "behavioral" maupun komunikasi tidak dapat mendeteksi autisme, maka beberapa instrumen skrining yg telah berkembang dapat dgunakan untk menndiagnosa autisme.
Observasi & wawancara org tua juga sangat penting
Evaluasi tim yg terdiri dari berbagai disiplin ilmu memungkinkan adanya standardisasi dlm mendiagnosa.
Tim dapat terdiri dari psikolog, dr. Spesialis anak terutama yg mendalami tumbuh kembang anak atau neurologi anak, okupasi terapi dan lain-lain.
〰 Bersambung insya Allah...
Oleh: #dr_Emi Ummu Khonsa'
⏳Publikasi: Senin, 13 Jumadil Awwal 1437H / 22 Februari 2016.
Channel Telegram:
» bit.ly/Majmuah_Bikum
Website:
» http://bikum.web.id/?s=autisme
Majmu'ah BIKUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar