Sabtu, 16 Januari 2016

Mie Instant Pabrikan Bahayakah, Mie Biasa Aman??

Mau posting yang kontroversi

Mie instant pabrikan bahayakah, mie biasa aman??


Kepolisian sekali lagi berhasil mengegerebek pabrik mi yang beromzet besar dan sudah beroperasi puluhan tahun kedapatan menggunakan bahan pengawet Formalin dan perwarna berbahaya dalam kandungan mi produksinya. Mungkin saja banyak home industri lainnya harus lebih diawasi dan dimonitor ketat tentang penggunaan bahan pengawet berbahaya ini yang dapat menekan ongkos produksi tetapi sangat berbahaya bagi masyarakat. Faktanya masyarakat justru tidak pernah kawatir dengan bahaya yang mengancam ini. Tetapi uniknya justru masyarakat sangat fobi dan takut dengan bahaya mi instan buatan pabrik ternama yang sudah dijamin keamanannya oleh BPOM (Balai Pengawasan Obat dan makanan) dan melalui kriteria produksi berdasarkan ISO.

Sampai saat ini para orang tua bahkan sebagian dokter masih kawatir dan takut akan bahaya mi instan. Padahal berkali-kali BPOM mengatakan bahwa mi instan dijamin aman, pengawetnya aman dan tidak berbahaya dikonsumsi dalam jumlah tertentu atau kewajaran. TetapInilah keunikan klasik masyarakat Indonesia, masyarakat sangat fobi dengan mi instans kemasan yang sudah berstandard Internasional tetapi tidak kawatir dengan mi produksi lain berupa mi tradisonal dan mi kemasan “home product” lainnya yang masih tidak diketahui jenis dan jumlah bahan pengawetnya.

Makanan favorit masyarakat ini selalu saja setiap waktu dihantui ketakutan berlebihan. Tampaknya bukan kali ini saja penggemar mi instant dicekam berita yang mengkawatirkan. Meski berkali-kali badan POM menjelaskan bahwa mi instant aman, tetapi seperti sebelumnya berbagai berita yang tidak jelas tetap sering dituding bahwa mi instan mengandung lilin, menyebabkan operasi pemotongan usus dan berbagai hal menyeramkan lainnya. Anehnya, orangtua tampaknya tetap merasa aman dengan mi industri lain yang juga banyak dikonsumsi untuk rumah makan, restoran dan penjaja mi goreng keliling. Padahal produk mi instant diawasi ketat melalui standarissi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius Commission (CAC), sedangkan produk lainnya tersebut belum tentu mengikuti standarisasi yang ketat.

Justru mi buatan “home industry” yang dijual di pinggir jalan, di pasar tradisional atau bahkan dijual di super market saat ini tidak ada yang tahu jumlah dan jenis bahan pengawetnya. Apakah berbhaya atau tidak ? Padahal faktanya sudah banyak dijumpai agar mi dapat bertahan lama seringkali dicampur pengawet makanan yang berbahaya seperti borax atau formalin. Bahkan sudah sering disaksikan di media masa petugas kepolisian menggerebek “home Industri” pembuat mi yang menggunakan bahan berbahaya. Padahal pabrik tersebut sudah puluhan tahun beroperasi dan mempruduksi sangat bannmyak mi yang dikonsumsi oleh banyak masyarakat tidak disadari. Belum lagi zat warna yang digunakan saat ini tidak ada yang mengetahui apakah jkenisnya berbaya atau tidak. Justru zat warna yang kuning terang itu biasanya menggunaklan zat warna yang berbahaya. Sekali lagimasyarakat tidak pernah trauma bahkan sangat lahap makan mi seperti itu tetapi sebaliknya masyarakat sangat trauma dengan mi instan. Padahal mi instan tertentu yang sudah berstandard Internasional selalu menerapkan prinsip aman dalam berproduksi. Sehingga jelas tahu komposisi kandanungan bahan yang digunakan dan dijamin aman karena sudah diirekomendasikan oleh instansi tertentu yang berwenang dan kredibel.

Bahan Pengawet

Sebenarnya penggunaan pengawet makanan dalam industri makanan adalah hal yang biasa. Dapat dikatakan hampir 90% industri makanan  kemasan tidak terlepas dalam penggunaan bahan pengawet. Bahkan penggunaan bahan pengawet makanan berbagai industri makanan yang tidak mencantumkan label BPOM mungkin justru malah lebih menyeramkan. Tetapi bila isu ini mengusik keamanan mi instant akan semakin menghebohkan karena mi instant adalah merupakan salah satu makanan instant yang paling banyak dikonsumsi.

Penggunaan mi instan pada usia anak cukup tinggi. Karena sekitar 30% anak usia di bawah 9 – 12 tahun mengalami gangguan mengunyah dan menelan. Pada kelompok anak seperti ini seringkali mengalami pilih-pilih makanan. Biasanya anak-anak tidak menyukai makanan yang sulit dikunyah dan ditelan seperti makanan berserat keras seperti sayur, daging sapi dan nasi. Sebaliknya makanan yang tidak berserat seperti mi, telor, nugget , biskuit, krupuk dan makanan  crispy lainnya lebih banyak digemari. Hal inilah tampaknya yang mendasari mengapa pada anak-anak lebih sering mengkonsumsi mi.

BPOM sudah mengumumkan bahwa memang  mi instan seperti Sarimi, Indomie atau Mi Sedap beberapa hal memakai bahan pengawet  methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid. Sebenanrnya bahan pengewet tersebut sebenarnya masih aman dan diperbolehkan digunakan dalam kadar tertentu. Dalam industri makanan modern saat ini diperlukan penggunaan teknologi pengawetan pangan  untuk membuat makanan menjadi tahan lama dan tetap berkualitas, Salah satu dari beberapa teknik pengawetan pangan adalah memberikan bahan tambahan pangan (BTP) untuk pengawetan, hal ini dilakukan dengan menambahkan suatu bahan kimia tertentu dengan jumlah tertentu yang diketahui memiliki efek mengawetkan dan aman untuk dikonsumsi manusia.

Berbagai manfaat teknologi pengawetan pangan tersebut bertujuan untuk mempertahankan konsistensi produk, meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi, mempertahankan kelezatan dan kesehatan (wholesomeness) pangan. Pengawet menahan kerusakan pangan yang disebabkan oleh kapang, bakteria, fungi atau khamir. Kontaminasi bakteria dapat menyebabkan penyakit yang dibawa makanan (food born illness) termasuk botulism yang membahayakan kehidupan dan  untuk menguatkan rasa atau mendapatkan warna yang diinginkan. Makanan dalam kemasan dirancang agar dapat bertahan lebih lama. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan pengawet agar makanan tersebut tidak busuk atau jamuran atau berubah sifat, warna, rasa, bau. Cara kerja bahan pengawet terbagi menjadi dua, yaitu sebagai antimikroba dan sebagai antioksidan. Sebagai antimikroba artinya menghambat pertumbuhan kuman dan sebagai antioksidan maksudnya mencegah terjadinya oksidasi terhadap makanan sehingga tidak berubah sifat, contohnya mencegah makanan berbau tengik.

Jenis dan jumlah pengawet yang diijinkan untuk digunakan telah dikaji keamanannya. Indonesia menganut  Standarisasi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius Commission (CAC). Forum CAC (Codex Alimentarius Commission) merupakan organisasi perumus standar internasional untuk bidang pangan. Berbagai produk dan industri makanan yang ada dsi Indonesia harus dibuat berdasarkan CODEX Alimentarius Commission, badan standar makanan internasional. Menurut Permenkes No.722/1988, bahan pengawet yang diizinkan digunakan dalam makanan dalam kadar tertentu adalah Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang Dioksida, Metil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalium Nitrat, Kalium Nitrit, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium Propionat, Natrium Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit.

Salah satu bahan tambahan yang diatur adalah nipagin (methyl p-hydroxybenzoate) yang berfungsi sebagai pengawet dengan batas maksimum penggunaan. Selain Nipagin, ada beberapa jenis pengawet lain yang diizinkan BPOM untuk digunakan dalam mie instan misalnya asam benzoat dan propeonat. Methylparaben nama tehnisnya Methyl p-hydroxybenzoate (disebut juga Methyl parahydroxybenzoate) dalam makanan instant dan makanan lainnya.

Untuk makanan seperti mie instan, asalkan tidak melebihkan kadar maksimum yang ditentukan Badan POM, yakni 250 mg per kg. Di setiap Negara batas maksimum pemakaian Nipagin berbeda seperti Amerika Serikat, Kanada dan Singapura, kadar maksimum Nipagin itu 1.000 mg per kg. di Hongkong 550 mg per kg. Penentuan batas keamanan yang sangat bervariatif tersebut karena sampai saat ini belum ada data dasar dan data ilmiah yang mendasari penentuannya. Data dasar dan data ilmiah tersebut bila ada akan sangat berbeda dalam setiap negara.  Pola konsumsi mi instant masyarakat tiap negara berbeda. Misal di Negara Amerika konsusumsinya hanya sekali dalam seminggu atau dua minggu. Sedangkan di Indonesia mengkonsumsi mie instant  bisa jadi setiap hari sekali. Tentu saja kalau standarnya sama maka di Indonesia rakyatnya mengkonsumsi 5-20 kali dibandingkan mereka. Taiwan dan Hongkong serta negeri Cina barangkali harus lebih ketat memberlakukan pembatasan penggunaan bahan pengawet tersebut dibanding Indonesia. Karena mie merupakan makanan pokok, sehingga secara akumulatif jumlah yang dikonsumsi akan sangat besar.

Waspadai Pada Anak

Sebagai manusia modern di masa depan tidak akan pernah terlepas dari pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup. Bahan kimia tersebut dalam jumlah dan jenis tertentu  akan saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada sistem biologi yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem biologi tersebut. Salah satu unsur toksikologi adalah agen-agen kimia atau fisika yang mampu menimbulkan respon pada sistem biologi. Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan ini. Tetapi mekanisme tubuh sudah demikian sempurna. Berbagai zat berbahaya tersebut dalam jumlah tertentu dapat dibuang ke luar tubuh manusia melalui organ hati sebagai alat detoksifikasi tubuh manusia.

Bahaya bahan paparan bahan makanan tersebut sangat tergantung dari jenis bahan, jumlah paparan dan kondisi setiap individu. Dalam jumlah tertentu dan bahan tertentu tubuh masih bisa mentolerir. Tetapi pertanyaannya seberapa banyak jumlah tertentu tersebut aman dapat dikonsumsi.  Hal ini sulit dijawab karena banyak faktor yang berpengaruh dan belum ada data ilmiah yang menunjukkan efek samping jangka panjang bahan pengawet tersebut. Sehingga rekomendasi untuk tidak mengkonsumsi mi instan berlebihanpun selalu dikemukakan.  Hal ini wajar terjadi karena berbagai konsumsi makanan lainnya pun selalu ada batas toleransi jumlah yang harus dikonsumsi seperti alkohol, kopi, atau makanan tertentu lainnya. Dalam jumlah berlebihan makanan tertentu akan mengganggu tubuh manusia.

Kondisi tubuh setiap individu juga sangat berpengaruh. Pada manusia sehat pada umumnya mungkin zat pengawet tersebut tidak terlalu berdampak karena sistem tubuh yang baik dapat mengeliminasi dan mengeluarkan zat kimia tersebut dalam tubuh. Tetapi pada penderita tertentu khususnya usia anak, sistem tubuhnya tidak berjalan sempurna, sehingga zat kimia tersebut sulit dibuang dari tubuh dan akan tersimpan dan menganggu fungsi tubuh lainnya. Hal ini harus diwaspai pada usia anak dengan gangguan saluran cerna seperti Hipermeabilitas Intestinal atau dikenal dengan Leaky Gut Syndrome. Gangguan hipersensitifitas saluiran cerna ini biasanya terjadi pada penderita alergi makanan, seliak, intoleransi makanan, penderita Autism, ADHD dan berbagai penderita gangguan metabolisme lainnya.  Pada gangguan hipersensitifitas saluran cerna tersebut terjadi ketidak matangan saluran cerna. Secara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan pelindung masuknya benda asing ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi zat asing tersebut. Secara imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal benda berbahaya masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen, virus, bakteri berbagai bahan berbahaya masuk ke dalam tubuh. Dengan pertambahan usia, ketidakmatangan saluran cerna tersebut semakin membaik. Pada penderita seperti ini sebaiknya harus lebih mewaspadai penggunaan bahan pengawet termasuk mi instan. Gejala gangguan hipersensitifitas saluran cerna yang harus diwaspadai adalah gangguan sulit buang air besar berupa sulit buang air besar atau sering buang air besar. Suliut buang air besar biasanyaa ditandai dengan berak sering bulat seperti kotoran kambing, keras, negeden, warna hijau atau hitam dan berbau taja,. Sedangkan sering buang air besar biasanya berak 3 kali atau lebih dalam sehari atau berak di celana. Gejala saluran cerna lainnya adalah mudah muntah, nyeri perut, mulut berbau, sering kembung, sering buang angin, air liur berlebihan, lidah sering kotor dan putih dan berbagai gejala lainnya.

Berbagai berita yang menghebohkan tersebut sebenarnya bila dikaji dengan fakta ilmiah yang ada tidak seperti yang dikawatirkan. Bahaya dan efek samping bagi tubuh akibat pengaruh methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid bagi tubuh secara jangka panjang sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Beberapa opini yang menybutkan bahwa mi instan menyebabkan pemotongan usus, penyebab kanker dan berbagai hal menyeramkan lainnya tersebut sampai sekarang juga masih belum ada bukti ilmiah yang menyebutkannya. Kalaupun opini tersebut muncul mungkin saja hanya berdasarkan hipotesa beberapa klinisi yang belum terbukti. Hanya terdapat laporan ilmiah bawa konsumsi berlebihan dapat mengganggu lambung. Fenomena ini juga terjadi pada fobia pada MSG (monosodium glutamate). Ternyata ketakutan pada MSG juga sampai 100 tahun penggunaannya di dunia hingga sekarang tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa MSG berbahaya bagi tubuh.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration (FDA)  menggolongkan Methylparaben dalam kategori Generally Recognized as Safe (GRAS). Artinya, bahan kimia ini bisa dan aman untuk digunakan pada sebagian besar produk makanan. Sebagai pengawet makanan, Methylparaben memiliki keunggulan dibanding pengawet lain yaitu lebih mudah larut air. Oleh karenanya, senyawa ini sering dipakai karena dinilai lebih aman saat terlibat kontak dengan cairan. Kelebihan lainnya, Methylparaben tidak hanya mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan instan dan awetan. Lebih dari itu, senyawa ini juga bisa membantu menjaga kestabilan rasa sehingga makanan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Di dalam tubuh, senyawa ini juga relatif aman karena mudah dimetabolisme. Karena mudah diserap, baik melalui saluran pencernaan maupun kulit, senyawa ini juga lebih cepat dikeluarkan dari dalam tubuh.

Bahan pengawet berbahaya ini justru tampak lebih beresiko sering dijumpai pada mi buatan home industri karena pengawasan dan monitoring yang sangat lemah dari pihak berwenang. Pengawet berbahaya seperti formalin yang mengancam di sekitar masyarakat justru kesannya sangat diabaikan.  Jika kandungan formalin dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel, sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Formalin merupakan zat yang bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker. Beberapa penelitian terhadap tikus dan anjing pemberian formalin dalam dosis tertentu jangka panjang secara bermakna mengakibatkan kanker saluran cerna seperti adenocarcinoma pylorus, preneoplastic hyperplasia pylorus dan adenocarcinoma duodenum. Penelitian lainnya menyebutkan pengingkatan resiko kanker faring (tenggorokan), sinus dan cavum nasal (hidung) pada pekerja tekstil akibat paparan formalin melalui hirupan.

Ciri mi yang berbahan pengawet berbahaya dan bahan pewarna berbahaya adalah biasanya mi tampak berwarna kuning terang, kenyal dan keras dan awet sampai beberapa hari. Sebakliknya mi yang tanpa bahan pengawet berbahaya biasanya justru warnanya tidak menarik, pucat, lembek dan lunak.

Bagaimana menyikapinya

Berbagai berita menghebohkan tersebut merupakan suatu peringatan bagi manusia modern bahwa ternyata banyak paparan bahan kimia di sekitar yang harus diwaspadai. Sebenarnya kewaspadaan ini justru bukan pada mi instan tetapi berbagai paparan bahan kimia lain yang lebih berbahaya dan tidak terlihat mengancam kita tanpa disadari yang justru terdapat pada mi home industri lainnya. Berbagai produk mi lain atau bahan makanan lain yang tidak masuk standar SNI justru harus menjadi perhatian masyarakat. Karena, kandungan jenis dan kadar pengawetnya justru tidak diketahui secara pasti.

Manusia modern tidak akan terlepas dari paparan bahan kimia tersebut dalam berbagai jenis makanannya. Selama jumlah dan jenis bahan kimia tersebut tidak berbahaya dan dapat ditoleransi oleh tubuh maka kekwatiran berlebihan tersebut seharusnya tidak terjadi. Meski data ilmiah belum ada bukti yang menunjukkan bahaya methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid yang dikatakan aman tersebut bukan berarti tidak ada bahaya jangka panjang hanya belum diketahui. Karena keterbatasan data ilmiah tersebut maka sulit menentukan batasan dosis yang berbahaya yang boleh dikonsumsi bagi manusia.

Justru karena hal tersebut paling tidak masyarakat dapat menjadikan pelajaran dalam kasus ini. Bahwa meski bahaya yang mengancam tersebut masih belum kelihatan nyata secara fakta ilmiah tetapi perilaku konsumsi makanan dengan “back to nature” adalah paling aman dan ideal bagi kesehatan tubuh. Mi instan yang dikenal enak, praktis dan murah sulit untuk dilepaskan dari kebiasaan konsumsi anak-anak. Berdasarkan fakta ilmiah yang ada juga bukan berarti bahwa harus menghindari konsumsi mi instan. Karena sejauh ini masih belum ada bukti ilmiah bahaya pengawet tersebut dalam jangka panjang. Tetapi sebaiknya berbagai lembaga terkait seperti BPOM, lembaga konsumen atau institusi ilmiah untuk melakukan prioritas penelitian terhadap dampak mi instan bagi tubuh manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang khususnya terhadap usia anak. Sebaiknya orangtua harus sangat selektif dalam membeli makanan instan. Pembelian makanan instan sebaiknya harus dipilih yang mencantumkan label ijin BPOM. Dengan data tersebut pihak yang berwenang dalam hal ini BPOM dapat menentukan dengan pasti batas keamanan suatu bahan pengawet yang digunakan. Bila hal itu dilakukan maka anak-anak penggemar mi instan dapat melahap kenikmatan instan tanpa harus dihantui kecemasan pada orangtuanya. Meski pengawet dalam mi instan dalam jumlah tertentu aman, tetapi bila sering konsumsi dalam jumlah besar atau jangka panjang sebaiknya lebih sering tanpa memakai bumbu dalam mi tersebut. Karena justru pengawetnya ada pada bumbu yang terkandung bukan dalam bahan minya. Jadi sebaiknya orangtua memakai bumbu bawang merah, bawang putih dan garam. Jadi tampaknya kekawatiran masyarakat selama ini yang salah alamat harusnya dapat dikoreksi dan lebih dicermati lagi.

Sumber: http://drwido.com/2014/04/27/mitos-salah-kaprah-mi-instan-dianggap-berbahaya-mi-tidak-jelas-kandungannya-dianggap-aman/?wref=tp&wref=tp

Kamis, 07 Januari 2016

Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Reumatik

      ~بسم الله الرحمن الرحيم~

Selasa, 17 Rabi' Al Awwal 1437H / 29 Desember 2015.

             Majmu'ah BIKUM
{Berbagi Info Kesehatan Untuk Muslimah}

                

Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Reumatik.

Penyakit reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan di sekitarnya, bisa mengenai  siapa saja, laki-laki atau perempuan, orang tua maupun anak-anak.  Penyakit ini sudah ada sejak lama, bahkan telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu.

Sayangnya banyak hal yang dikaitkan dengan penyakit reumatik ini yang belum tentu benar (mitos) namun diyakini dalam masyarakat kita.  Pengetahuan akan kenyataan (fakta) mengenai penyakit reumatik merupakan hal yang penting dan dapat membantu menemukan terapi dan solusi yang tepat bagi penderitanya sehingga kecacatan yang sering terjadi pada penyakit reumatik dapat dicegah dan kualitas hidup penderita dapat setara dengan orang sehat.

Salah satu mitos yang paling banyak diyakini masyarakat adalah mengenai mandi malam atau makan sayuran hijau dapat menyebabkan nyeri sendi, bagaimana kenyataannya? Silahkan simak atrikel di bawah ini.

Mitos: Penyakit reumatik disebabkan oleh karena sering mandi malam atau berada dalam ruangan ber AC/ cuaca dingin

✅ Fakta: Penelitian mendapatkan mandi malam atau cuaca dingin tidak menyebabkan penyakit reumatik. Namun pada penderita reumatik tertentu, faktor dingin dapat memperburuk keluhan sehingga saat terkena dingin terasa nyeri di sendi-sendinya, hal ini dapat dijelaskan adanya perubahan tekanan atmosfir meningkatkan tekanan di dalam ruang sendi, temperatur yang  dingin menyebabkan gangguan aliran sinovium serta merangsang saraf nosiseptor di sekitar sendi menyebabkan sendi yang sudah terkena artritis menjadi  nyeri dan/atau kaku.

Mitos: Nyeri sendi disebabkan karena asam urat yang meningkat

✅Fakta:  Penyakit sendi akibat asam urat yang meningkat (Gout/Pirai) hanyalah satu dari antara lebih dari 100 macam peyakit reumatik. Jadi tidak semua nyeri sendi adalah akibat asam urat yang meningkat. Sebaliknya pada penderita nyeri sendi dengan kadar asam urat dalam darah yang lebih dari batas normal belum tentu menderita penyakit gout, karena itu penting untuk periksa ke dokter apa jenis penyakit reumatik yang diderita.

Mitos: Reumatik dapat disebabkan oleh karena makan sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan

✅Fakta: Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan tidak menyebabkan nyeri sendi.  Satu-satunya penyakit reumatik yang berhubungan dengan makanan (jerohan, alkohol, kerang-kerangan, daging merah dalam jumlah besar) adalah panyakit gout atau pirai (penyakit sendi akibat asam urat).

Mitos: Penyakit reumatik adalah penyakit keturunan

✅Fakta: Penyakit reumatik tidak secara langsung diturunkan dari orang tua ke anak, meskipun pada beberapa jenis penyakit reumatik terdapat faktor genetik yang mempengaruhi kecenderungan keturunannya untuk menderita penyakit yang sama.

Mitos: Reumatik adalah penyakit orang berusia tua

✅ Fakta:  Penyakit reumatik tidak didominasi oleh orang berusia tua saja, karena anak-anak bahkan bayipun dapat terkena penyakit reumatik.  Contohnya; penyakit artritis reumatoid dapat mengenai anak-anak. Sebaliknya tidak semua orang tua akan menderita penyakit reumatik.

Mitos: Penyakit reumatik hanya mengenai sendi dan tulang saja

✅ Fakta:  Seluruh jaringan di sekitar sendi dapat terkena pada penyakit reumatik,  seperti tulang, otot, tendon dan lain-lain, selain itu bisa didapatkan juga gejala lain seperti demam, lekas capai, lemas dll.

Mitos: Penyakit reumatik hanya menyerang wanita

✅ Fakta:  Tidak selalu wanita yang mengalami penyakit ini. Pria lebih sering mengalami penyakit artritis gout, sementara wanita lebih banyak mengalami penyakit lupus, osteoartritis, dan artritis reumatoid.

#SeputarMitos,
#Bagian1

bit.ly/Majmuah_Bikum

Majmu'ah BIKUM
✏✏✏✏

Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Reumatik

_____________________

Mitos: Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit reumatik

✅ Fakta: Penyebab penyakit reumatik adalah sangat bervariasi, beberapa bahkan belum diketahui penyebabnya, namun banyak faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit reumatik dan beberapa di antaranya dapat dicegah sehingga tidak menimbulkan nyeri sendi ataupun memperberat penyakit yang ada, antara lain: menjaga berat badan ideal, olah raga teratur, menghindari stress baik fisik maupun psikis yang berkepanjangan.

Mitos: Penyakit reumatik terjadi karena sering membunyikan sendi

✅ Fakta: Tidak didapatkan bukti bahwa sering membunyikan sendi baik di tangan maupun kaki dapat menyebabkan terjadi penyakit reumatik.

Mitos: Pengobatan tradisional lebih aman dan efektif dalam menyembuhkan penyakit reumatik.

✅ Fakta: Belum didapatkan bukti ilmiah bahwa pengobatan tradisional (obat-obat jamu, gelang magnet, minum urin, sengatan lebah, makan tripang dll) dapat menyembuhkan penyakit reumatik.

Beberapa di antaranya seperti jamu-jamu tertentu bahkan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan lambung pada penderita yang mengkonsumsinya. Penelitian masih terus dilakukan terhadap obat tradisional  untuk terapi penyakit reumatik.

Mitos: Pijat refleksi dapat menyembuhkan penyakit reumatik.

✅ Fakta:  Belum terdapat bukti ilmiah bahwa pijat refleksi dapat menyembuhkan berbagai penyakit reumatik. Pijatan ini dapat merupakan salah satu terapi alternatif untuk mengurangi ketegangan otot dan sendi yang kaku.

Mitos: Kompres hangat lebih baik daripada kompres dingin untuk semua penyakit reumatik.

✅ Fakta: Tergantung dari penyakit reumatik yang diderita, jika disertai tanda-tanda radang (merah, bangkak, nyeri tekan, hangat) maka kompres dingin lebih mengurangi rasa nyeri, contohnya pada serangan akut nyeri sendi akibat gout. Sementara pada osteoarthritis maupun ketegangan pada otot, kompres hangat dapat meningkatkan relaksasi dan mengurangi keluhan.

Mitos: Sendal reumatik dengan tonjolan-tonjolan untuk memijat titik-titik tertentu pada telapak kaki dapat menyembuhkan penyakit reumatik.

✅ Fakta: Tidak didapatkan bukti ilmiah bahwa tonjolan-tonjolan pada sandal yang dipakai untuk berjalan dapat menyembuhkan penyakit reumatik, bahkan pada keadaan tertentu seperti radang jaringan di telapak kaki (plantar fasciitis) justru semakin memperburuk penyakitnya.

Mitos: Suntikan ke dalam sendi dapat membahayakan sendi atau menyebabkan keropos tulang.

✅ Fakta:  Pada keadaan tertentu suntikan ke dalam sendi dibutuhkan dalam pengobatan nyeri sendi, jika dilakukan dengan benar terapi ini sangat menolong bagi penderita yang mengalami peradangan pada sendinya. Suntikan ke dalam sendi tidak menyebabkan keropos tulang, dan sebaiknya dilakukan oleh dokter yang ahli di bidangnya. Jika tidak dilakukan dengan benar dapat meningkatkan risiko terkena infeksi di dalam sendi (artritis septik).

Jika suntikan menggunakan obat yang mengandung steroid sebaiknya tidak lebih dari 3 kali dalam setahun, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada sendi. Sementara suntikan dengan cairan hyaluronat sesuai dengan aturan pada masing-masing jenis obat tersebut.

Mitos: Obat untuk reumatik harus segera dihentikan jika nyeri sudah hilang atau berkurang karena obat-obat reumatik berbahaya untuk ginjal.

✅ Fakta: Konsultasi dengan dokter sangatlah penting mengenai penggunaan obat-obat reumatik. Beberapa obat harus diteruskan untuk jangka panjang walaupun nyeri sudah hilang.

⚠️ Sebaiknya tidak mengkonsumsi sendiri obat-obat anti nyeri untuk masalah reumatik ini, karena masing-masing obat memiliki khasiat dan efek samping sendiri, sehingga perlu pengawasan dokter selama menggunakan obat-obat tersebut.

#SeputarMitos,
#Bagian2

bit.ly/Majmuah_Bikum

Majmu'ah BIKUM
✏✏✏✏

Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Reumatik

Mitos: Penyakit reumatik tidak dapat disembuhkan dan tergantung dengan obat seumur hidup.

✅ Fakta: Tidak selalu benar bahwa penyakit reumatik tidak dapat disembuhkan. Pada beberapa penyakit reumatik seperti nyeri sendi karena virus, dapat sembuh seiring hilangnya infeksi virus, maskipun demikian ada beberapa penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang dan dapat dikendalikan dengan obat sehingga pasien tidak merasakan nyeri, mencegah kecacatan, dan dapat melakukan aktivitas seperti orang sehat lainnya.

Mitos: Penyakit reumatik bukan penyakit yang serius, banyak obat bebas untuk mengobati penyakit ini.

✅ Fakta: Kenyataannya justru sebaliknya, jangan menganggap penyakit reumatik penyakit yang biasa saja, karena beberapa di antara penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan, bahkan ada yang membahayakan nyawa, dan perlu penanganan yang tepat.

Mitos: Pil stelan dapat menyembuhkan penyakit reumatik.

Fakta: Tidak benar kalau pil stelan dapat menyembuhkan penyakit reumatik, sifatnya hanya menghilangkan rasa sakit sementara waktu.

Obat-obat yang dijual bebas tanpa pengawasan dokter ini, sangatlah berbahaya, beberapa pasien mengalami perdarahan di saluran pencernaan setelah mengkonsumsi obat ini, pasien yang lain mengalami kerusakan ginjal bahkan harus menjalani pengobatan cuci darah akibat obat-oabt tesebut.  

Mitos: Jika terjadi nyeri di sendi harus digerakan kalau tidak nanti akan menjadi kaku atau lumpuh

✅ Fakta: Pada saat sedang nyeri hebat sendi harus diistirahatkan, dan segera setelah sendi tidak nyeri lagi maka olah raga/ latihan harus dimulai. Konsultasikan dengan dokter mengenai latihan atau olah raga apa yang sesuai dengan kondisi penyakit reumatik yang dialami.

Perhimpunan Reumatologi Indonesia.

#SeputarMitos,
#Bagian3

bit.ly/Majmuah_Bikum

Majmu'ah BIKUM

7 Resep Alami Manjur Penambah Energi dan Vitalitas

〰〰 7 Resep Alami Manjur Penambah Energi dan Vitalitas

Aktifitas keseharian yang padat tentu saja menguras energi anda baik pria maupun muda, tua atau muda. Jika energi yang terkuras ini tidak segera teratasi tentu berakibat pada keharmonisa hubungan keluarga anda terutama pasangan suami-istri dalam memenuhi kebutuhan biologisnya. Badan lemas dan capek-capek akibat aktifitas diluar yang berat dapat diatasi dengan cara-cara yang mudah dan alami jika anda tahu caranya.

Ramuan herbal tradisional disamping pembuatannya mudah, juga lebih aman dikonsumsi karena menggunakan bahan-bahan alami, bahkan bahan-bahannya pun dapat disesuaikan dengan ketersediaannya di sekitar kita.
7 Cara Alami Meningkatkan Energi dan Vitalitas
Beberapa Obat Penambah Energi dan Vitalitas

Ada beberapa alternatif ramuan yang dapat dipilih untuk meningkatkan stamina Anda, antara lain jahe, lada, jeruk nipis, lengkuas, madu, telur ayam kampung, bawang putih, daun sirih, kunyit, serta kapulaga. Berikut ini 7 ramuan yang dapat dijadikan refrensi untuk menjadikan pria perkasa kuat segalanya :

1⃣Bahan Resep Pertama
Jahe 1 ons
Jeruk nipis 1 butir
Lada 7 butir
Lengkuas 1 kuncup
Air panas

Cara Membuat
Kupas jeruk nipis, cuci bersih bersama jahe, lengkuas, tumbuk semua bahan hingga halus. Seduh dengan air panas
Minum ramuan 1 x 1 hari agar lebih kuat.

2⃣Bahan Resep Kedua:
Bahan
Telur ayam kampung 1 butir
Madu 1 sendok makan
Kecap manis secukupnya

Cara Membuat
Ambil kuning telur ayam kampung, tambahkan madu maupun kecap, aduk semua bahan hingga rata.
Minum ramuan herbal 1 x 1 hari.

3⃣Bahan Resep Ketiga
Telur ayam kampung 1 butir
Madu 1 sendok makan
Bawang putih 2 siung
Cara Membuat
Cuci sampai bersih bawang putih, lalu kupas serta haluskan biar lembut, ambil kuning telur ayam kampung, tambahkan madu dan bawang putih yang sudah dihaluskan, aduk semua bahan hingga bercampur rata.
Agar semakin kuat, minum ramuan secara rutin seperlunya.

4⃣Bahan Resep Keempat
Lada 6 butir
Daun sirih 6 lembar
Madu 1 sendok makan
Jahe secukupnya
Kunyit secukupnya
Telur ayam kampung 1 butir
Air matang 1 gelas

Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun sirih, jahe, dan kunyit, kemudian kupas lalu parut, peras untuk diambil airnya. Tambahkan air matang, aduk rata. Ambil lada dan daun sirih, haluskan, setelah halus tambahkan madu. Campurkan ke dalam gelas yang berisi sari jahe dan kunyit. Ambil kuning telur ayam kampung, lalu tambahkan juga ke dalam ramuan. Aduk lagi hingga semuanya rata.
Minum ramuan secara rutin seminggu dua kali untuk menjadikan lebih kuat.

5⃣Bahan Resep Kelima
Kapulaga 5 gr
Air bersih 1 gelas

Cara Membuat
Cuci sampai bersih kapulaga, lalu rebus dengan satu gelas air hingga mendidih, biarkan hingga airnya tersisa setengahnya. Angkat lalu saring ramuan.
Minum sehari dua kali agar semakin kuat.

6⃣Bahan Resep Keenam
Kopi 1 sendok makan
Lada 3 butir
Telur ayam kampung 1 butir
Madu1 sendok makan
Air panas 1 gelas

Cara Membuat
Ambil lada atau merica lalu tumbuk sampai halus, tambahkan satu sendok makan kopi lalu seduh dengan sedikit air panas. Kocok telur ayam kampung pada gelas yang berbeda, tambahkan madu, aduk hingga rata. Campurkan ke dalam ramuan kopi dan lada lalu tambahkan sisa air panas.
Minum ramuan herbal selagi hangat.

7⃣Bahan Resep Ketujuh
Wortel (Daucus carota) 5 buah
Daun wortel secukupnya
Minyak zaitun 2 sendok teh
Madu secukupnya
Air matang secukupnya

Cara Membuat
Cuci hingga bersih wortel beserta kulitnya dan daun wortel. Kemudian blender sampai halus, tambahkan minyak zaitun, lalu blender lagi. Peras, tambahkan madu.
Minum ramuan wortel 2 x 1 hari, agar lebih kuat lakukan secara rutin.

Semoga resep meski sederhana ini namun berkhasiat tinggi bila diseduh rutin setiap hari sebagai minuman energi ala dapur. Semoga bermanfaat dan beraktifitas sehat.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Grup Whatsapp Media Muslim Sehat

Website www.carakusehat.net
~~~~~~~
Disebarluaskan Kembali oleh :
@klikdisinisaja

Tips Mencegah Migrain atau Sakit Kepala

      ~بسم الله الرحمن الرحيم~

Selasa, 24 Rabi' Al Awwal 1437H / 05 Januari 2016.

             Majmu'ah BIKUM
{Berbagi Info Kesehatan Untuk Muslimah}

                

Tips Mencegah Migrain atau Sakit Kepala

Kejadian migrain atau sakit kepala mungkin pernah di alami oleh semua orang. Dan obat peredaran nyerilah yang sering jadi solusi. Sebenarnya hal itu tidak mengapa jika tidak terlalu sering. Namun jika migrain sering kambuh, tentunya tidaklah baik jika terus- menerus mengonsumsi obat pereda nyeri. Karena obat itu juga memiliki efek samping yang tidak baik.

☝Akan lebih baik jika kita melakukan pencegahan agar migrain tidak datang atau minimal berkurang.

Berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk mencegah migrain:

1⃣. Olahraga rutin 3x seminggu

Rutin berolahraga kardio bisa mencegah migrain maupun sakit kepala pada setengah pasien migrain.

Hal ini bisa terjadi karena ketika berolahraga, tubuh memproduksi hormon endorfin yang mampu memblokir sensor rasa sakit. Selain itu, olahraga juga mampu kurangi stres, salah salah pemicu sakit kepala yang umum.

Tak perlu lama-lama, cukup lakukan olahraga kardio intensitas sedang selama setengah jam seperti jogging atau bersepeda seminggu tiga kali. Tak perlu terlalu berat, nanti malah membuat sakit kepala. Keuntungan ini bisa didapatkan setelah dua minggu berolahraga.

2⃣. Konsumsi sayuran hijau dan kacang-kacangan

Kekurangan magnesium bisa buat jadi migrain.

✔Dengan memenuhi kebutuhan magnesium 400mg per hari untuk orang dewasa mampu membuat sakit kepala dan migrain tak datang. Penuhi kebutuhan magnesium secara alami dari sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan seperti almond dan kacang tanah.

3⃣. Kurangi konsumsi kopi

☕Kandungan kafein pada kopi memicu pusing. Oleh karena itu batasi asupan kopi hanya satu cangkir atau 8 ons per hari.

4⃣. Tidur cukup

⌚ Ketika kurang tidur, meski hanya sedikit, sudah mampu memicu migrain saat terbangun. Kondisi tubuh yang kurang tidur membuat otak jadi lebih sensitif terhadap cahaya terang dan suara keras.

Sebaiknya, tidur sekitar 7 jam setiap hari dengan jadwal yang rutin, termasuk pada akhir pekan.

5⃣. Tenangkan pikiran

Ini ampuh redakan sakit kepala terutama yang dipicu oleh stres. Sediakan waktu hingga 30 menit per hari untuk menenangkan Pikiran.

6⃣. Perkuat leher

Berolahraga dengan fokus pada bagian leher dapat membuat rasa sakit kepala berkurang mungkin tampak tak mungkin. Namun studi hal ini benar adanya.

"Ketegangan pada leher -- akibat posisi terlalu lama duduk bekerja menghadap layar komputer atau terlalu lama meletakkan telepon di bahu -- bisa menekan saraf yang terhubung pada kepala. Hal ini memicu migrain. "

Dengan memperkuat otot-otot leher seperti peregangan mampu mencegah otot di daerah tersebut jadi tegang.

7⃣. Penuhi asupan cairan.

Dehidrasi merupakan penyebab umum pemicu pusing. Kekurangan cairan membuat darah jadi lebih kental sehingga mengurangi aliran darah ke otak.

✋Tak ada aturan seberapa banyak air yang dikonsumsi setiap hari, karena hal ini tergantung pada berat badan, cuaca, aktivitas, dan faktor lain. Jika warna urine kuning gelap, itu artinya harus minum lebih banyak.

Semoga bermanfaat.

______________

Oleh: dr. Sophia Umm Ahmad .

bit.ly/Majmuah_Bikum

Majmu'ah BIKUM