Jumat, 23 Juni 2017

GULA TERSEMBUNYI


GULA TERSEMBUNYI

+
Tidak semua gula rasanya manis. Saya yakin akan banyak orang tidak sepakat dengan hal itu. Mungkin termasuk anda.

Karena ini, sebaiknya baca artikel ini sampai selesai. Tujuannya agar anda paham bahwa memang banyak gula yang rasanya tidak manis. Percayalah!

+
Tapi kita abaikan dulu soal rasa. Sebab memang organ pencernaan anda tidak mengenal rasa. Bahkan juga tidak mengenal nama makanan dan warnanya.

Yang dikenali oleh tubuh hanya nutrisinya saja. Yaitu kandungan gizi dalam makanan.

+
Dan nutrisi yang paling dikenal adalah makronutrisi, yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak.

+
Ketiganya besifat insulinogenic. Agak rumit, ya. Maka ijinkan saya sebut saja Glucose Convertion.

Artinya, setelah karbohidrat, lemak dan protein masuk dalam tubuh anda, maka mereka akan terkonversi menjadi glukosa alias gula di dalam darah.

+
Rumusnya begini...

100 gram karbohidrat akan menjadi 100 gram gula darah. Jadi konversinya 100%.

100 gram protein akan menjadi 56 gram gula darah. Jadi konversinya 56%.

100 gram lemak akan menjadi 10 gram gula darah. Jadi konversinya 10%.

+
Jadi, saat anda mengkonsumsi karbohidrat, berapapun jumlahnya, maka semuanya akan berubah menjadi gula darah.

+
Dan tahukah anda apa saja yang tergolong karbohidrat?

Yes.

Semua jenis tepung dan pati beserta turunannya. Semua jenis beras dan umbi. Dan satu lagi, yaitu semua jenis gula.

Jadi gula merah, gula pasir, gula aren, gula batu, madu, semuanya adalah karbohidrat.

+
Jadi saat anda konsumsi gula merah, maka tubuh anda tidak bisa membedakannya dengan gula pasir atau gula batu.

Yang diketahui oleh tubuh adalah anda sedang memasukkan karbohidrat.

Begitu juga saat anda makan beras merah. Tubuh tidak tahu. Mau beras merah, putih, hitam, hijau atau pink sekalipun tubuh anda mengenalinya sebagai karbohidrat.

+
Sampai sini paham kan pernyataan saya bahwa tidak semua gula rasanya manis. Sebab saat anda makan mie instan, rasanya enggak ada manis-manisnya sama sekali. Tapi karena kandungannya adalah karbohidrat, maka mie instan akan berubah jadi gula darah.

++
PENASARAN

+
Dengan dalil di atas, maka saya penasaran kira-kira berapa banyak gula dalam karbohidrat yang biasanya sehari-hari saya makan waktu saya gendut dulu.

+
Karena itulah akhirnya saya nekat ke sebuah minimarket untuk memotret dan mencatat kandungan karbohidrat pada makanan yang dulu sering saya konsumsi.

Saya hanya ambil beberapa saja ya. Soalnya enggak enak dilihatin petugasnya.

+
Sebelum saya catat hasilnya dalam postingan ini, maka saya perlu kasih tahu dulu perbandingan gram dalam sendok makan. Jadi anda akan mudah menakarnya.

1 sendok makan = 10 gram
1 sendok teh = 3.3 gram

+
#Disclaimer :
Sengaja mereknya saya sensor. Karena postingan ini tidak diniatkan untuk menjatuhkan merek atau niat jahat lainnya.

Tujuan saya hanya satu. Mengetahui kandungan gula atas makanan yang dulu sering saya konsumsi.

+
Sepakat, ya?

Baiklah, inilah hasilnya...

++
FA***

Saya senang minum fa***. Karena dibanding coca *** atau ***ite yang rasanya aneh, fa*** lebih nyaman di mulut saya.

Berapa kandungan karbohidratnya?

Karbohidrat = 32 gram = 3,2 sendok makan.

+
Artinya, jika saya mengkonsumsi Fa***, maka artinya saya mengkonsumsi gula sebanyak 3,2 sendok makan.

Artinya, fa*** yang saya minum akan menambah gula darah saya sebanyak 3,2 sendok makan.

++
** GREANTEA

+
Selain fa***, saya senang sekali ** greantea. Rasanya seger, apalagi kalau pas habis kepanasan hehehe.

+
Berapa kandungan karbohidratnya?

Karbohidrat = 24 gram = 2,4 sendok makan.

+
Artinya, saat saya minum ** Greantea, maka kadar gula darah saya akan naik 24 gram atau 2,4 sendok makan.

++
****MIE

+
Jujur mie instan adalah makanan favorit saya. Hampir tak pernah saya lewatkan satu pekan tanpa makan mie instan.

Bahkan saya ingat, waktu mahasiswa baru dulu, saya pernah full 16 hari hanya makan mie instan. Varah hehehe!

+
Berapa kandungan karbohidrat dalam mie instan?

Karbohidrat = 81 gram = 8,1 sendok makan.

+
Waw banyak sekali.
Padahal mie instan ini enggak ada rasa manisnya sama sekali.

Tapi saat saya mengkonsumsi satu bungkus saja, maka gula darah saya akan meningkat 81 gram atau 8,1 sendok makan.

Anda bisa cek varian lain atau merek lain. Tapi setahu saya angka karbohidratnya rata-rata di atas 50 gram.

++
***GEN + **ELA

+
Kalau enggak sempat sarapan, saya sekali makan ***gen.

Simpel bikinnya. Tinggal kasih air panas, aduk-aduk beres deh.

+
Berapa kadar karbohidratnya?

Karbohidrat = 24 gram = 2,4 sendok makan.

+
Kalau **ela kabohidratnya adalah 34 gram atau 3,4 sendok makan.

++
Jadi, kalau dalam satu hari saya makan makanan tersebut masing-masing satu kemasan, maka total karbohidrat yang saya makan adalah.

32 + 24 + 81 + 24 + 34 = 195 gram

+
Artinya saya mengkonsumsi 195 gram karbohidrat.

Artinya, gula darah saya akan meningkat 19,5 sendok makan!

Silahkan ambil gula pasir, dan hitung sebanyak apa jumlahnya kalau ditakar 19,5 sendok makan.

+
Celakanya, itu baru camilan loh. Belum menghitung makan nasi 3x beserta teh manisnya.

Yang rata-rata sekali makan adalah 25 sendok nasi dan 2 sendok gula pasir. Alias 270 gram karbohidrat.

Kalau dikali 3x makan, maka gula darah saya akan meningkat 810 gram alias 81 sendok makan.

+
Kalau dijumlah gula dari makanan pokok + camilannya, maka gula darah saya akan naik 100,5 sendok.

+
Bisa bayangkan anda makan 100 sendok gula dalam satu hari?

Dan celakanya, itu tidak saya dan anda sadari.

++
RESIKONYA

+
Untuk kasus saya, konsumsi karbohidrat sekitar 100 sendok makan setiap hari, maka gula darah saya setiap hari akan naik 1000 gram alias satu kilogram.

+
Lantas, apa bahayanya?

+
Begini. Darah dalam tubuh manusia jumlahnya kurang lebih hanya 5 liter saja.

Dan dalam 5 liter darah, toleransi kadar gulanya hanya sekitar 1 - 1,5 sendok teh.

Minimal 1 sendok teh. Dan maksimal adalah 1,5 sendok teh.

Kalau lebih setengah sendok teh saja, artinya saya sudah diabetes.

+
Nah padahal setiap hari, dengan pola makan seperti itu, maka tambahan gula darah saya adalah 100 sendok makan.

Jadi kurang lebih 300 sendok teh.

+
Nah kalau toleransi gula darah hanya 1,5 sendok teh, maka kelebihan gula darah saya asalah 298,5 sendok teh setiap hari!

Saya ulangi.

Kelebihan gula darah saya adalah 298,5 sendok teh.

++
Dengan kondisi gula darah yang sebegitu tinggi, maka pankreas saya harus memproduksi insulin.

Insulin inilah yang akan menekan gula darah saya agar stabil di angka 4-6 gram atau setara 1 - 1,5 sendok teh.

+
Tapi sifat insulin adalah Lypogenesis. Alias membentuk lemak badan.

Jadi kelebihan gula dalam darah saya 100 gram akan ditaruh di liver dan 200-400 gram di taruh di otot sebagai #Glycogen atau cadangan gula.

Sementara sisanya akan diubah menjadi cadangan lemak badan. Cadangan lemak inilah yang ditaruh di perut, bokong, pinggang, paha dan bagian semok lainnya.

+
Jadilah saya gendut.

Dan kalau sudah enggak ada tempat lagi, maka organ tubuh saya seperti hati, jantung dan pankreas juga akan ditutupi lemak.

Bahaya banget.

+
Darah juga lama-lama berlemak. Mulailah terjadi plak. Menyumbat aliran darah.

Tinggal nunggu waktu saja terkena jantung koroner, diabetes, stoke, impotensi, ejakulasi dini, dan seabrek penyakit lainnya.

+
Karena pankreas hampir enggak pernah stop produksi insulin, maka lama-lama pankreas enggak bisa produksi insulin. Atau biasa disebut Insulin Resisten.

Anda harus suntik insulin yang harganya enggak murah. Dan diabetes kering kayaknya paling berpeluang menghampiri anda.

++
Jujur dulu saya enggak mikirin begituan. Lebih tepatnya enggak paham.

Tapi beda dengan sekarang.

+
Sekarang setiap membeli sesuatu saya pasti lihat kadar karbohidrat dan gulanya.

Karena saya kapok jadi orang gendut yang hidupnya bergelimang gula.

Gula-gula yang bersembunyi di balik sesuatu yang tak selalu manis rasanya.

++
Nah itulah perhitungan makanan saya.
Bagaimana kalau kapan-kapan gantian anda meluangkan waktu untuk menghitung berapa sendok gula yang anda makan?

++
Bantu #share jika menurut anda pengalaman pribadi saya ini bermanfaat.

++
Salam sehat...

Ndika Mahrendra
Diet Director di dietmentoring.com

📝Turut berbagi Channel nfo sehat kita👇👇
https://telegram.me/infosehatkita

Tanggapan Artikel  membawakan hadits Nabi yang mengatakan bahwa sebaik-baik lauk adalah garam ❄️ (al-Baihaqi),

INFO SEHAT KITA:
📝Tanggapan Artikel  membawakan hadits Nabi yang mengatakan bahwa sebaik-baik lauk adalah garam ❄️ (al-Baihaqi), kemudian juga disebutkan 

#”GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK ! Kesalahan kita (kebanyakan orang Melayu) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam kedalam masakan ketika minyak sedang MENDIDIH/PANAS. Ia akan menyebabkan garam bersifat racun/toksik. Jika garam dimasak dengan cara diatas, ia akan menyebabkannya bersifat asam dan dapat membahayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit.”
 
Kami mengomentari bahwa pernyataan di atas tidaklah benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan, bahkan kami sangat yakin bahwa yang menulis artikel itu pun meragukan apa yang ia tulis. Mengapa..? karena pernyataan tersebut sangat bertentangan dengan fakta di lapangan. Menambahkan bumbu atau pun garam ke dalam masakan panas, atau yang sedang dimasak di atas api merupakan hal yang lumrah, biasa dilakukan oleh masyarakat dari zaman ke zaman. Tapi nyatanya tidak ada korban jiwa, kasus serius, atau pun gejala keracunan dengan penggunaan garam yang seperti itu..

Bahkan informasi tersebut sampai dicopas dan dimuat ulang dengan judul “Wajib Dibaca… Jangan gunakan GARAM dengan cara ini, Bisa Mematikan..!!”

Maka kami menilai bahwa orang yang menulis artikel itu sangatlah aneh, dan anehnya lagi tulisan tersebut dihubungkan dengan hadits Nabi yang seolah-olah bertujuan untuk menutupi keanehan yang ada, agar berita tersebut dinilai seolah-olah benar adanya..!? Ini adalah perkara yang buruk dan sangat berbahaya..

Adapun dari segi hadits, hadits tersebut derajatnya dha’if atau lemah. Kami menemukannya dengan lafadz berikut ini :

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: « ﺳَﻴِّﺪُ ﺇِﺩَﺍﻣِﻜُﻢُ ﺍﻟْﻤِﻠْﺢُ »

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Lauk teristimewa kalian adalah garam..”

Ada juga yang menerjemahkan dengan kalimat, “Raja lauk-pauk kalian adalah garam..”

Atau dalam bahasa Melayu, “Penghulu dari segala kuah adalah garam..”

Dalam bahasa Inggris disebutkan, “The best of your seasonings is salt..”

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5551), Ibnu Majah dalam Sunannya (3315) dan didha’ifkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Misykah (4239) tahqiq kedua. Dalam sanadnya terdapat perawi yang bermasalah bernama Isa bin Abi Isa..

Berkenalan Dengan Garam Dapur, NaCl
>> Disebutkan :

“Garam, bahasa saintifiknya adalah sodium..”

>> Komentar :

Menyamakan garam dengan Sodium adalah salah kaprah. Sodium merupakan nama lain dari Natrium yang dalam ranah kimia disimbolkan dengan Na. Sedangkan garam; dalam hal ini adalah garam dapur disebut dengan Natrium Klorida atau Sodium Klorida dengan rumus molekul NaCl. Itulah garam yang biasa kita konsumsi sehari-hari..

Garam dapur adalah mineral yang banyak digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Secara alami, NaCl dihasilkan dari proses penguapan dan kristalisasi air laut. Secara kimiawi, NaCl terbentuk dari campuran HCl dan NaOH dengan reaksi :

HCl + NaOH → NaCl + H2O

HCl merupakan asam kuat dan NaOH merupakan basa kuat, menghasilkan garam NaCl dan air H2O yang keduanya bersifat netral, tidak bersifat asam dan tidak bersifat basa. Air ini dapat dihilangkan dengan metode penguapan, dan kita pun akan mendapatkan garam NaCl..

Garam Berubah Menjadi Asam Berbahaya..?
>> Disebutkan :

“Jika garam dimasak dengan cara diatas, ia akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang pelbagai penyakit..”

>> Komentar :

Ber-asid maksudnya adalah sifat garam akan berubah menjadi asam. Namun, benarkah garam yang bersifat netral ini dapat menjadi asam ketika dimasukkan ke dalam masakan panas..?

Untuk menjawabnya dapat dilakukan pengujian sederhana. Larutkan saja garam ke dalam sejumlah air yang panas, aduk hingga rata. Adakah rasa asam di sana..? Kita dapat menggunakan indikator untuk mengukur pH larutan tersebut. Di sisi lain, NaCl juga memiliki titik didih yang tinggi, 1465°C.

Maka NaCl yang berubah menjadi asam, apalagi asam berbahaya karena terkena suhu yang tidak seberapa, kami juga tidak mengerti asal-usul informasi tersebut..

Kami tidak menafikan adanya jenis garam lain yang bersifat asam atau pun basa, karena sifat garam tergantung juga dari asam basa pembentuknya. Seperti yang telah disebutkan, NaCl terbentuk dari asam kuat dan basa kuat sehingga menghasilkan garam yang bersifat netral dengan nilai pH di sekitar 7 (tujuh)..

Garam yang bersifat asam atau basa juga tidak selamanya berbahaya. Contoh garam yang bersifat asam adalah NH4Cl atau Amonium Klorida, digunakan sebagai obat batuk. Contoh garam yang bersifat basa adalah NaHCO3 atau Natrium Bikarbonat, digunakan sebagai soda kue atau baking soda..

Jika NaCl dilarutkan ke dalam air, NaCl akan terurai sempurna menjadi ion positif (Na+) dan ion negatif (Cl-) yang bergerak bebas dalam larutan. Oleh sebab itu larutan NaCl sering disebut sebagai larutan elektrolit. Garam yang dilarutkan ke dalam air hangat justru dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengobati luka, simak Mengeringkan Luka Dan Membunuh Bakteri Dengan Air Garam..

Penambahan Yodium Pada Garam Dapur
Dalam artikel lain, terdapat keterangan tambahan tentang kandungan yodium yang akan hilang dalam proses pemasakkan..

>> Disebutkan :

“Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang pelbagai penyakit, selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang..”

>> Komentar :

Dalam hal ini memang terjadi perbincangan di kalangan peneliti. Yodium merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh, kekurangan yodium bagi seseorang dapat menyebabkan penyakit seperti gondok. Maka yodium tersebut ditambahkan sebagai campuran garam untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit akibat kekurangan yodium. Lalu yang menjadi permasalahan adalah, apakah yodium pada garam akam hilang atau rusak pada proses pemasakkan..? jawabannya adalah YA. Khususnya pada masakan yang mengandung cabai dan cuka, yodium pun disinyalir telah menghilang..

Namun tunggu dulu, setelah menelusuri perpustakaan Google, kami menemukan fakta yang sangat menarik dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang kontroversi berita yang dimaksud [1]. Dalam artikel tersebut disebutkan kronologi bahwa telah dilakukan dua penelitian dengan metode Yodometri dan Wet Digestion untuk mengukur kadar yodium pada masakan. Hasil dari kedua penelitian tersebut adalah :

“Berdasarkan temuan ini disimpulkan bahwa sebagian besar yodium hilang dalam pemasakkan, terutama bila dimasak dengan cabai dan apalagi bila ditambah cuka..”

Perlu diketahui bahwa yodisasi garam (penambahan yodium ke dalam garam) telah dilakukan selama lebih dari 20 tahun dengan harapan agar dapat mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Kesimpulan dari dua penelitian yang dimaksud seakan-akan membungkam usaha pencegahan yang berlangsung selama ini, yodisasi garam ternyata sia-sia belaka karena yodiumnya telah hilang dalam proses pemasakkan, sedangkan masyarakat biasanya menambahkan bumbu atau pun garam pada proses memasak dan bukan setelah masakannya telah matang..

Apakah hasil penelitian itu benar..!? Sejujurnya hasil tersebut sangatlah JANGGAL, karena bukti empiris menunjukkan bahwa banyak negara di dunia seperti di Amerika Utara, Amerika Latin, Asia, dan Afrika yang menunjukkan bahwa garam yodium sangat efektif dalam penanggulangan GAKY. Maka untuk membuktikan kebenaran penelitian tersebut, pada tahun 1999 dilakukanlah dua penelitian yang lebih presisi dengan metode radio isotop dan epidemiolgi oleh Puslitbang Gizi menggunakan bantuan dana dari UNICEF..

Ternyata hasil dari dua penelitian terbaru ini saling menunjang. Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa yodium masih ada di dalam masakan dan yodium yang masih ada dalam masakan dapat dicerna oleh tubuh, yang ditunjukkan dengan tingginya kadar yodium dalam urine. Ini menunjukkan bahwa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa yodium itu telah hilang dalam proses pemasakkan ternyata tidaklah akurat..

Kesimpulannya, menambahkan garam pada saat proses memasak tidaklah bermasalah. Dan perlu diperhatikan, untuk membentuk cita rasa masakan yang utuh, Anda harus memberikan garam pada saat proses memasak berlangsung. Jika anda memberikan garam seusai masakan matang, masakan Anda hanya akan terasa asin yang hambar karena garam tidak melebur bersama cita rasa yang lainnya..

Manfaat Garam Dapur
Garam merupakan substansi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam tubuh, Natrium (Na+) dan Klorida (Cl-) adalah ion utama pada cairan di luar sel (cairan ekstrasel), yang meliputi plasma darah. Dengan demikian, mereka memainkan peranan penting dalam sejumlah proses di dalam tubuh. Para ilmuan sepakat bahwa sejumlah minimal garam diperlukan oleh tubuh demi keberlangsungan hidup, sedangkan pengaruh kelebihan garam terhadap dampak kesehatan merupakan perihal yang masih terus dikaji dan diteliti oleh ilmuan, dokter, dan ahli kesehatan masyarakat. Seperti semua hal yang kita ketahui, kekurangan dan kelebihan terhadap sesuatu memiliki dampaknya masing-masing, maka sudah sewajarnya kita menjaga adab-adab dalam mengonsumsi makanan atau pun minuman..

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam Zadul Ma’ad :

ﺍﻟﻤِﻠْﺢُ ﻳُﺼﻠِﺢ ﺃﺟﺴﺎﻡ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺃﻃﻌﻤﺘﻬﻢ ، ﻭﻳُﺼﻠِﺢ ﻛُﻞَّ ﺷﻰﺀ ﻳُﺨﺎﻟﻄﻪ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﺬَّﻫﺐَ ﻭﺍﻟﻔِﻀَّﺔ ، ﻭﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﻓﻴﻪ ﻗﻮﺓً ﺗﺰﻳﺪُ ﺍﻟﺬﻫﺐَ ﺻُﻔﺮﺓً ، ﻭﺍﻟﻔِﻀَّﺔَ ﺑﻴﺎﺿﺎً ، ﻭﻓﻴﻪ ﺟِﻼﺀٌ ﻭﺗﺤﻠﻴﻞ ، ﻭﺇﺫﻫﺎﺏٌ ﻟﻠﺮﻃﻮﺑﺎﺕ ﺍﻟﻐﻠﻴﻈﺔ ، ﻭﺗﻨﺸﻴﻒٌ ﻟﻬﺎ ، ﻭﺗﻘﻮﻳﺔٌ ﻟﻸﺑﺪﺍﻥ ، ﻭﻣﻨﻊٌ ﻣﻦ ﻋﻔﻮﻧﺘﻬﺎ ﻭﻓﺴﺎﺩﻫﺎ ، ﻭﻧﻔﻊٌ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﺮﺏ ﺍﻟﻤﺘﻘﺮِّﺡ . ﻭﺇﺫﺍ ﺍﻛﺘُﺤِﻞَ ﺑﻪ ، ﻗﻠﻊ ﺍﻟﻠَّﺤﻢ ﺍﻟﺰﺍﺋﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻌَﻴْﻦ ، ﻭﻣﺤَﻖَ ﺍﻟﻈَّﻔَﺮَﺓ . ﻭﺍﻷﻧﺪﺭﺍﻧﻰ ﺃﺑﻠﻎُ ﻓﻰ ﺫﻟﻚ ، ﻭﻳﻤﻨﻊُ ﺍﻟﻘﺮﻭﺡَ ﺍﻟﺨﺒﻴﺜﺔ ﻣﻦ ﺍﻻﻧﺘﺸﺎﺭ ، ﻭﻳُﺤﺪِﺭُ ﺍﻟﺒﺮﺍﺯ ، ﻭﺇﺫﺍ ﺩُﻟِﻚَ ﺑﻪ ﺑﻄﻮﻥُ ﺃﺻﺤﺎﺏِ ﺍﻻﺳﺘﺴﻘﺎﺀ ، ﻧﻔﻌﻬﻢ ، ﻭﻳُﻨﻘﻰ ﺍﻷﺳﻨﺎﻥَ ، ﻭﻳﺪﻓﻊُ ﻋﻨﻬﺎ ﺍﻟﻌُﻔُﻮﻧﺔ ، ﻭﻳﺸُﺪُّ ﺍﻟﻠِّﺜﺔ ﻭﻳُﻘﻮﻳﻬﺎ ، ﻭﻣﻨﺎﻓﻌﻪ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﺟﺪّﺍً

“Garam memang bisa menambah kualitas tubuh manusia dan kualitas makanan mereka, bahkan bisa menambah kualitas segala sesuatu yang dicampur dengannya, seperti emas dan perak. Sebabnya adalah karena garam mengandung energi yang membuat emas semakin kuning dan perak semakin putih berkilat. Garam mengandung unsur pembersih, unsur pengemulsi, penghilang lendir berat, penyerap dan unsur yang memperkuat tubuh serta mencegah bau busuk dan kerusakan. Berkhasiat juga mengobati kudis bernanah. Bila digunakan sebagai celak, bisa menghilangkan daging berlebih pada mata, bisa melenyapkan kotoran kuning. Garam inggris lebih baik untuk tujuan ini. Bisa juga mencegah koreng agar tidak menyebar. Bisa juga melancarkan buang air besar. Kalau dioleskan ke perut orang yang terkena busung lapar, niscaya berhasiat. Bisa juga membersihkan gigi atau menghilangkan bau gigi, menguatkan dan mengokohkan gusi. Dan masih banyak sekali khasiat lainnya..”

Allahu a’lam..

***

sumber :  https://eshaardhie.blogspot.com/2015/08/Lagi-Lagi-Hadits-Nabi-Dijadikan-Penguat-Berita-Hoax-Apakah-Menambahkan-Garam-Pada-Masakan-Panas-Itu-Berbahaya.html

Catatan :

[1] Yodium Tidak Rusak Atau Hilang Dalam Pemasakkan – http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100397884

Turut berbagi INFO SEHAT KITA📝join channel👉 https://tlgrm.me/infosehatkita 📡