Jumat, 09 Agustus 2019

TIPS KUPAS KENTANG DAN TELUR REBUS

*🍋🥚TIPS KUPAS KENTANG DAN TELUR REBUS🔰*

Kentang rebus atau telur rebus yang masih panas sulit dikupas.
Jika dipaksakan juga dikupas dengan segera, biasanya hasilnya tidak mulus.
Tiriskan kentang atau telur rebus dari air rebusan, kemudian letakkan di mangkok berisi air es dan beberapa bongkah es batu.
Cara ini menjadikan suhu kulit kentang dan cangkang telur turun. Kulit dan cangkang pun terlepas dari daging kentang atau telur. Biarkan beberapa menit, insya Allah telur lebih mudah dikupas setelahnya.
Untuk kentang, sayat kulitnya memutar. Kulitnya akan bisa ditarik seperti melepas kaos tangan, dan daging kentang tetap hangat.

Sumber :http://qonitah.com/tips-manfaat-edisi-04/

TURUT BERBAGI :

👉https://dapoerikhwansalafiyyindis.000webhostapp.com

👉https://t.me/dapoerikhwansalafiyyin

*🥦DAPOER IKHWAN SALAFIYYIN🥦*

🍴🍽🥃🍚🍲🍜🍝🍔🌮🥙

Jumat, 02 Agustus 2019

Ringkasan Ilmu Sorof

RINGKASAN ILMU SHOROF

Ilmu Shorof yaitu ilmu tentang perubahan kata dari asal katanya kepada bentuk-bentuk lainnya sesuai dengan makna yang dikehendaki.
Contoh :
نصر ( telah menolong ), bisa diubah kepada makna-makna yang lainnya, seperti :
ينصر ( sedang menolong )
انصر( tolonglah )
ناصر ( sang penolong )
منصور ( pihak yang ditolong ), dan lain-lainnya.

WAZAN DAN MAUZUN
Kata  dalam bahasa ‘arab memiliki irama atau rumus yang disebut WAZAN ( الوزن ), contoh :
نَصَرَ - كَتَبَ - دَرَسَ - قَعَدَ - خَلَقَ - أَمَلَ
semuanya berwazan : فَعَلَ .
Dengan demikian, kata-kata :
نصر - كتب - درس - قعد - خلق - أمل
adalah MAUZUN ( المَوْزُوْنُ ) dari wazan فعَل , di mana huruf pertamanya disebut FA’ FI’IL, huruf yang kedua disebut ‘AIN FI’IL dan huruf yang ketiga disebut LAM FI’IL.

PEMBAGIAN KATA
Kata dalam bahasa ‘arab terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Isim ( الإِسْمُ ) atau kata benda
2. Fi’il ( الْفِعْلُ ) atau kata kerja
3. Huruf ( الْحَرْفُ ) yaitu huruf yang memiliki makna.
Isim terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim Jamid ( الجَامِدُ ) yaitu yang tidak berasal dari kata yang lainnya,
contoh : الحجر .
2. Isim Musytaq ( المُشْتَقُّ ) yaitu yang berasal dari kata yang lainnya,
contoh : نَاصِرٌ ( penolong ) berasal dari kata نَصَرَ ( menolong ).
Sedangkan Fi’il dilihat dari waktu terjadinya dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Madhi ( الْمَاضِي ) yaitu kata kerja lampau
2. Mudhori’ ( الْمُضَارِعُ ) yaitu kata kerja sekarang atau akan.
3. Amr ( الأَمْرُ ) yaitu kata kerja perintah.
Fi’il dilihat dari Jumlah Huruf Aslinya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Tsulatsi (الثُّلاَثِيُّ ) yaitu fi’il yang jumlah huruf aslinya tiga, contoh : نَصَرَ . 
2. Ruba’i ( الرُّبَاعِيُّ ) yaitu fi’il yang huruf aslinya empat, contoh : دَحْرَجَ
Fi’il Tsulatsi maupun Ruba’i terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Mujarrod ( الْمُجَرَّدُ ) yaitu bila semua hurufnya asli, contoh : نَصَرَ dan دَحْرَجَ
2. Mazid ( الْمَزِيْدُ ) yaitu bila telah mengalami penambahan, contoh : تَنَاصَرَ
dan تَدَحْرَجَ .

TASHRIF FI’IL
Tashrif ( التصريف ) yaitu perubahan. Perubahan yang terjadi pada fi’il, yang pokok meliputi perubahan dari fi’il madhi ke fi’il mudhori’ dan fi’il amr, contoh : اُنْصُرْ - يَنْصُرُ - نَصَرَ

TASHRIF FI’IL TSULATSI MUJARROD
Fi’il Tsulatsi Mujarrod memiliki 6 wazan yang kesemuanya bersifat SIMA’I, yaitu kita hanya mendengar dan mengikutinya dari orang-orang ‘arab terdahulu atau merujuk kepada kamus.
Wazan-wazannya yaitu :
Pertama : اُفْعُلْ - يَفْعُلُ - فَعَلَ
Contoh : نصر - ينصر - انصر
Kedua : فَعَلَ - يَفْعِلُ - اِفْعِلْ
Contoh : ضرب - يضرِب - اضرب
Ketiga : فَعَلَ - يَفْعَلُ - اِفْعَلْ
Pada wazan ini ‘ain fi’il atau lam fi’il-nya berupa huruf halqi, (حلق)     yaitu :
هـ  - غ - ع - خ - ح - أ
Contoh : افتح - يفتح - فتح
Keempat : اُفْعُلْ - يَفْعُلُ - فَعُلَ
Contoh : احسن - يحسن - حسن
Kelima : اِفْعَلْ - يَفْعَلُ - فَعِلَ
Contoh :  اِعْلَمْ- يعلم -  عَلِمَ
Keenam : اِفْعِلْ - يَفْعِلُ - فَعِلَ
Contoh :  احسب - يحسب  - حسب
Mauzun pada wazan  ini dapat diwazankan pula dengan wazan : يفعَل - فَعِلَ

FI’IL TSULATSI MAZID DENGAN TAMBAHAN 1 HURUF
Fi’il Tsulatsi Mazid dengan penambahan 1 huruf ada tiga wazan, yaitu :
فَعِّلْ - يُفَعِّلُ - فَعَّلَ
فَاعِلْ - يُفَاعِلُ - فَاعَلَ
أَفْعِلْ - يُفْعِلُ - أَفْعَلَ
Pertama : فعّل - يفعّل - فعّل
dengan penambahan syaddah, memiliki makna merubah fi’il lazim ( in-transitif ) menjadi fi’il muta’addi ( transitif ), contoh :
Kata فرِح bermakna “gembira”, bila diubah menjadi فرّح bermakna “menggembirakan”.
Bila fi’il aslinya sudah muta’addi, maka penambahan syaddah ini ber- makna ” intensitas “ atau “ berkali-kali ”, contoh :
Kata قطَع bermakna “memotong” bila diubah menjadi قطّع bermakna “memotong-motong “.
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : فاعل - يفاعل - فاعل
dengan penambahan alif, memiliki makna musyarokah atau “ saling “, contoh :
Kata قتَل bermakna “membunuh” bila diubah menjadi قاتل bermakna “ sa- ling membunuh “ atau “ berperang “.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Ketiga : أفعل - يفعل - أفعل
dengan penambahan hamzah memiliki makna merubah fi’il lazim ( in-transitif ) menjadi fi’il muta’addi ( transitif ), contoh :
Kata كرُم bermakna “mulia”, bila diubah menjadi أكرم      bermakna “memuliakan”.
Dan masih ada makna-makna yang lainnya.
Di antara ciri fi’il tsulatsi mazid dengan penambahan 1 huruf ini yaitu HURUF AWAL pada fi’il mudhori’-nya selalu di-DHOMMAH.

FI’IL TSULATSI MAZID DENGAN PENAMBAHAN 2 HURUF
Fi’il Tsulatsi Mazid dengan penambahan 2 huruf ada lima wazan, yaitu :
تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ - تَفَعَّلْ
تَفَاعَلْ - يَتَفَاعَلُ- تَفَاعَلَ
اِفْتَعِلْ - يَفْتَعِلُ - اِفْتَعَلَ
اِنْفَعِلْ - يَنْفَعِلُ - اِنْفَعَلَ
اِفْعَلَّ - يَفْعَلُّ - اِفْعَلَّ
Pertama : تفعّل - يتفعّل - تفعّل
dengan penambahan ta’ dan syaddah memiliki makna takalluf atau “berupaya”, contoh :
Kata علِم bermakna “mengetahui”, bila diubah menjadi تعلّم bermakna “berupaya untuk tahu” atau “belajar”.
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : تفاعل -يتفاعل - تفاعل
Dengan penambahan ta’ dan alif memiliki makna musyarokah atau “saling” antara dua pihak atau lebih, contoh :
kata ضرب yang bermakna “memukul”, bila diubah menjadi تضارب bermakna “saling memukul” antara dua pihak atau lebih.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnnya.
Ketiga : افتعل - يفتعل - افتعل
dengan tambahan hamzah dan ta’ memiliki makna muthowa’ah atau “hasil perbuatan”, contoh :
kata جمع yang bermakna “mengumpulkan” bila diubah menjadi اجتمع bermakna “terkumpul”.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Keempat : انفعل - ينفعل - انفعل
dengan tambahan hamzah dan nun memiliki makna muthowa’ah atau “hasil perbuatan”, contoh :
Kata كسر bermakna “memecahkan”, bila diubah menjadi انكسر bermaknma “terpecah”.
Dan masih da beberapa makna yang lainnya.
Kelima : افعلّ - يفعلّ - افعلّ
dengan tambahan hamzah dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh :
Kata حمر bermakna “merah”, bila diubah menjadi احمرّ bermakna “sangat merah”. Wazan ini khusus untuk warna, perhiasan dan cacat fisik.

FI’IL TSULATSI MAZID DENGAN PENAMBAHAN 3 HURUF
Fi’il Tsulatsi Mazid dengan tambahan 3 huruf ada empat wazan, yaitu :
اِسْتَفْعِلْ - يَسْتَفْعِلُ - اِسْتَفْعَلَ
اِفْعَوْعِلْ - يَفْعَوْعِلُ - اِفْعَوْعَلَ
اِفْعَوِّلْ - يَفْعَوِّلُ - اِفْعَوَّلَ
اِفْعَالَّ - يَفْعَالُّ - اِفْعَالَّ
Pertama : ستفعلا -يستفعل -استفعل
dengan penambahan hamzah, sin dan ta’ memiliki makna tholab atau permintaan, contoh :
Kata غفر bermakna “mengampuni”, bila diubah menjadi استغفر bermakna “minta ampun”.
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : افعوعل -يفعوعل -فعوعلا
dengan penambahan hamzah, wawu dan penggandaan ‘ain fi’il-nya memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh :
kata عشِب bermakna “tumbuh rumput”, bila diubah menjadi اعشوشب bermakna “banyak tumbuh rumput”.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Ketiga : افعوّل - يفعوّل - افعوّل
Dengan penambahan hamzah dan wawu bersyaddah, memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh :
Kata خرَط bermakna “redup”, bila diubah menjadi اخروّط bermakna “sangat redup”.
Keempat : افعالّ - يفعالّ - فعالّا
dengan penambahan hamzah, alif dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh :
Kata حمِر bermakna “merah”, bila diubah menjadi احمرّ bermakna “sangat merah” dan menjadi احمارّ bermakna “sangat amat merah”.

FI’IL RUBA’I MUJARROD
Fi’il Ruba’i Mujarrod hanya memiliki satu wazan, yaitu :  يُفَعْلِلُ - فَعْلِلْ- فَعْلَلَ
Contoh : دحرج - يدحرج - دحرج

FI’IL RUBA’I MAZID DENGAN PENAMBAHAN 1 HURUF
Fi’il Ruba’i Mazid dengan penambahan 1 huruf hanya ada satu wazan, yaitu :  تَفَعْلَلْ- يَتَفَعْلَلُ -  تَفَعْلَلَ
dengan penambahan ta’ memiliki makna muthowa’ah atau ” hasil perbua tan”, contoh :
Kata دحرج bermakna “menggulingkan”, bila diubah menjadi تدحرج bermakna “terguling”.

FI’IL RUBA’I MAZID DENGAN PENAMBAHAN 2 HURUF
Fi’il Ruba’i Mazid dengan penambahan 2 huruf ada dua wazan, yaitu :
  اِفْعَنْلِلْ- يَفْعَنْلِلُّ -اِفْعَنْلَلَ
اِفْعَلِلَّ  - يَفْعَلِلُّ  - اِفْعَلَلَّ
Pertama : فعنللا -يفعنلل - افعنلل
dengan penambahan hamzah dan nun memiliki makna muthowa’ah atau hasil perbuatan, contoh :
Kata حرجم bermakna “mengumpulkan unta”, bila diubah menjadi احرنجم bermakna “terkumpul” atau “berdesakan”.
Kedua : افعللّ - يفعللّ - افعللّ
dengan penambahan hamzah dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh :
Kata قشعر bermakna “berkerut”, bila diubah menjadi اقشعرّ bermakna “sangat berkerut”.

FI’IL MAJHUL
Fi’il-fi’il yang telah kita bahas pada pembahasan yang lalu adalah FI’IL MA’LUM ( الفعل المعلوم ) atau kata kerja aktif. Fi’il-fi’il ma’lum tersebut dapat diubah menjadi FI’IL MAJHUL (  المجهولالفعل) atau kata kerja pasif.
Untuk merubah fi’il madhi yang ma’lum menjadi fi’il madhi yang majhul adalah dengan mengikuti kaidah berikut :
DIKASROH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
DAN DIDHOMMAH SELURUH HURUF HIDUP SEBELUMNYA.
Contoh :
Kata اِسْتَغْفَرَ bermakna “telah memohon ampunan”, bila diubah ke fi’il majhul menjadi : اُسْتُغْفِرَ bermakna “telah dimintai ampunan”.
Untuk fi’il mudhori’ ma’lum bila hendak dibuat menjadi fi’il mudhori’ majhul adalah dengan mengikuti kaidah :
DIDHOMMAH AWALNYA
DAN DIFATHAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA.
Contoh :
Kata يَسْتَغْفِرُ bermakna “sedang / akan memohon ampunan”, bila dibuat fi’il majhul menjadi : يُسْتَغْفَرٌ bermakna “sedang / akan dimintai ampunan”.
Sedangkan fi’il Amr tidak dapat dibuat MAJHUL.
DHOMIR ( KATA GANTI )
Kata Ganti ضمير terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Munfashil ( منفصل ), yaitu yang bisa berdiri sendiri.
2. Muttashil ( المتصل ), yaitu yang tidak bias berdiri sendiri.
3. Mustatir ( مستتر ), yaitu yang menyatu dengan fi’il.
Dhomir Munfasil yaitu :
- Untuk orang ke-III laki-laki : هُوَ - هُمَا - هُمْ
- Untuk orang ke-III wanita : هِيَ - هُمَا - هُنَّ
- Untuk orang ke-II laki-laki : أَنْتَ - أَنْتُمَا - أَنْتُمْ
- Untuk orang ke-II wanita : أَنْتِِ - أَنْتُمَا - أَنْتُنَّ
- Untuk orang ke-I : أَنَا - نَحْنُ
Jadi dhomir munfashil adalah :
هو – هما – هم – هي – هما – هن – أنتَ – أنتما – أنتم – أنتِ – أنتما – أنتن – أنا - نحن
Dhomir Muttashil yaitu :
- Untuk orang ke-III laki-laki : هُِ - هُِمَا - هُِمْ
- Untuk orang ke-III wanita : هَا - هُِمَا - هُِنَّ
- Untuk orang ke-II laki-laki : كَ - كُمَا - كُمْ
- Untuk orang ke-II wanita : كِ - كُمَا - كُنَّ
- Untuk orang Ke-I : يَ - نَا
Jadi dhomir muttashil yaitu :
هُِ – هُِما – هُِم – ها – هُِما – هُِنّ – كَ – كما – كم – كِ – كما – كنّ – يَ - نَا
Ada pun fi’il, maka setiap fi’il mengandung dhomir, contoh :
Kata نصر mengandung dhomir هو sehingga bermakna : “dia seorang laki-laki telah menolong”.
TASHRIF FI’IL MADHI BERIKUT DHOMIRNYA
Tashrif fi’il madhi bersama dengan dhomirnya, yaitu :
- untuk orang ke-III laki-laki :
فعلَ contoh : نصر , dhomirnya : هو
فعلاَ contoh : نصرا , dhomirnya :هما
فعلُوْا contoh : نصروا , dhomirnya : هم
- untuk orang ke-III wanita :
فعلَتْ contoh : نصرت , dhomirnya : هي
فعلَتَا contoh : نصرتا , dhomirnya : هما
فعلْنَ contoh : نصرن , dhomirnya : هنّ
- untuk orang ke-II laki-laki :
فعلْتَ contoh : نصرت , dhomirnya : أنتَ
فعلْتُمَا contoh : نصرتما , dhomirnya : أنتما
فعلْتُمْ contoh : نصرتم , dhomirnya : أنتم
- untuk orang ke-II wanita :
فعلْتِ contoh : نصرت , dhomirnya : أنتِ
فعلْتُمَا contoh : نصرتما , dhomirnya : أنتما
فعلْتُنَّ contoh : نصرتن, dhomirnya : أنتنّ
- untuk orang ke-I :
فعلْتُ contoh : نصرت , dhomirnya : أنا
فعلْنَا contoh : نصرنا , dhomirnya : نحن
Sehingga tashrif fi’il madhi berikut dhomirnya yaitu :
فعلَ – فعلاَ – فعلُوْا – فعلَتْ – فعلَتَا – فعلْنَ
فعلْتَ – فعلْتُمَا – فعلْتُمْ – فعلْتِ – فعلْتُمَا – فعلْتُنَّ – فعلْتُ - فعلْنَا
TASHRIF FI’IL MUDHORI’ BERSAMA DENGAN DHOMIRNYA
Tashrif fi’il mudhori’ bersama dengan dhomirnya, yaitu :
- untuk orang ke-III laki-laki :
يفعلُ contoh : ينصر , dhomirnya : هو
يفعلاَنِ contoh : ينصران , dhomirnya :هما
يفعلُوْنَ contoh : ينصرون , dhomirnya : هم
- untuk orang ke-III wanita :
تفعلُ contoh : تنصر , dhomirnya : هي
تفعلاَنِ contoh : تنصران , dhomirnya : هما
يفعلْنَ contoh : ينصرن , dhomirnya : هن
- untuk orang ke-II laki-laki :
تفعلُ contoh : تنصر , dhomirnya : أنتَ
تفعلاَنِ contoh : تنصران , dhomirnya : أنتما
تفعلُوْنَ contoh : تنصرون , dhomirnya : أنتم
- untuk orang ke-II wanita :
تفعلِيْنَ contoh : تنصرين , dhomirnya : أنتِ
نفعلاَنِ contoh : تنصران , dhomirnya : أنتما
تفعلْنَ contoh : تنصرن, dhomirnya : أنتن
- untuk orang ke-I :
أفعلُ contoh : أنصر , dhomirnya : أنا
نفعلُ contoh : ننصر , dhomirnya : نحن
Sehingga tashrif fi’il madhi berikut dhomirnya yaitu :
يفعلُ – يفعلاَنِ – يفعلُوْنَ – تفعلُ – تفعلاَنِ – يفعلْنَ
تفعلُ – تفعلاَنِ – تفعلُوْنَ – تفعلِيْنَ – تفعلاَنِ – تفعلْنَ – أفعلُ - نفعلُ
TASHRIF FI’IL BERSAMA DENGAN DHOMIRNYA
Fi’il Amr asli hanya mengandung dhomir orang ke-II, karena perintah pada asalnya ditujukan kepada orang ke-II.
Tashrif fi’il Amr yaitu :
- untuk orang ke-II laki-laki :
اُفْعُلْ contoh : انصر dhomirnya : أنتَ
اُفْعُلاَ contoh : انصرا dhomirnya : أنتما
اُفْعُلُوْا contoh : انصروا dhomirnya : أنتم
- untuk orang ke-II wanita :
اُفْعلِيْ contoh : انصري dhomirnya : أنتِ
اُفْعُلاَ contoh : انصرا dhomirnya : أنتما
اُفْعُلْنَ contoh : انصرن dhomirnya : أنتن
sehingga tashrif fi’il amr bersama dhomirnya yaitu :
افعلْ – افعلاَ – افعلُوْا – افعلِيْ – افعلاَ - افعلْنَ
LAM AMR dan لا NAHIYAH
Fi’il mudhori’ dapat kemasukan LAM AMR, yaitu huruf lam untuk menyatakan perintah dengan ada beberapa perubahan di akhir katanya karena pengaruh lam amr tersebut.
Contoh :
Kata يَنْصُرُ bermakna “dia sedang / akan menolong”, bila ditambahkan lam amr maka menjadi لِيَنْصُرْ bermakna “hendaklah dia menolong”.
Berikut tashrif fi’il mudhori’ dengan tambahan lam amr :
لِيفعلْ – لِيفعلاَ – لِيفعلُوْا – لِتفعلْ – لِتفعلاَ – لِيفعلْنَ
لِتفعلْ – لِتفعلاَ – لِتفعلُوْا – لِتفعلِيْ – لِتفعلاَ – لِتفعلْنَ – ِلأفعلْ - لِنفعلْ
Demikian pula fi’il mudhori’ bila kemasukan laa nahiyah atau لا yang bermakna larangan, contoh :
Kata ينصر bermakna “dia sedang / akan menolong” bila ditambahkan لا nahiyah maka menjadi لا يَنْصُرْ bermakna “janganlah dia menolong !”.
Berikut tashrif fi’il mudhori’ dengan tambahan laa nahiyah :
لاَ يفعلْ – لا يفعلاَ – لا يفعلُوْا – لا تفعلْ – لا تفعلاَ – لا يفعلْنَ
لا تفعلْ – لا تفعلاَ – لا تفعلُوْا – لا تفعلِيْ – لا تفعلاَ – لا تفعلْنَ – لا أفعلْ – لا نفعلْ
Adapun tambahan لا nafiyah dan ما nafiyah yang bermakna meniadakan, tidak merubah keadaan akhir katanya, contoh :
Kata يَنْصُرُ bermakna “dia sedang / akan menolong” bila ditambahkan لا nafiyah atau ما nafiyah menjadi لا يَنْصُرُ ما يَنْصُرُ \ bermakna “dia tidak sedang / akan menolong”.
NUN TAUKID
Nun Taukid adalah nun penegas yang bermakna “sungguh” yang masuk kepada fi’il mudhori’ dan fi’il amr. Nun Taukid ada dua macam, yaitu :
1. Khofifah ( الخفيفة ) atau nun penegas yang ringan, yaitu : نْ
2. Tsaqilah ( الثقيلة ) atau nun penegas yang berat, yaitu : نّ
Contoh :
Kata يَنْصُرُ bermakna “dia sedang / akan menolong”, bila ditambahkan nun taukid menjadi ينصرَنْ bermakna “ sesungguhnya dia sedang / akan menolong ” dan ينصرَنَّ bermakna “ sesungguhnya dia benar-benar sedang / akan menolong ”.
Bila ditambahkan di depan fi’il mudhori’nya lam ibtida’ yang juga berfungsi mempertegas maka bermakna “sedang”, contoh :
لَيَنْصُرَنَّ bermakna : “sesungguhnya kalian benar-benar sedang menolong”
Tashrif fi’il mudhori’ dengan nun taukid khofifah yaitu :
يفعلَنْ – ( هما ) - يفعلُنْ – تفعلَنْ – ( هما ) – ( هن )
تفعلَنْ – ( أنتما ) – تفعلُنْ – تفعلِنْ – ( أنتما ) – ( أنتن ) – أفعلَنْ - نفعلَنْ
Untuk dhomir هما , هن , أنتما , أنتن tidak bisa ditambahkan nun taukid khofifah
Tashrif Fi’il Amr dengan Nun Taukid Khofifah, yaitu :
افعلَنْ – ( أنتما ) – افعلُنْ – افعلِنْ – ( أنتما ) – ( أنتن )
Untuk dhomir أنتما dan أنتن tidak dapat dimasuki nun taukid khofifah.
Sedangkan tahsrif fi’il mudhori’ dengan nun taukid tsaqilah yaitu :
يفعلَنَّ – يفعلانِّ – يفعلُنَّ – تفعلَنَّ – تفعلانِّ – يفعلْنَانِّ
تفعلَنَّ – تفعلانِّ – تفعلُنَّ – تفعلِنَّ – تفعلانِّ – تفعلْنَانِّ – أفعلَنَّ - نفعلَنَّ
Tashrif fi’il amr dengan nun taukid tsaqilah yaitu :
افعلَنَّ – افعلانِّ – افعلُنَّ – افعلِنَّ – افعلانِّ - افعلْنَانِّ
ISIM MUSYTAQ
Isim musytaq adalah isim atau kata benda yang berasal dari fi’il, yaitu : isim mashdar, isim mashdar mim, isim fa’il, isim maf’ul, isim makan, isim zaman, isim alat dan isim tafdhil.
MASHDAR
Mashdar ( المصدر ) adalah fi’il yang dibuat menjadi isim, contoh :
Kata نَصَرَ bermakna “menolong” maka mashdarnya yaitu نَصْرًا bermakna “pertolongan”.
CATATAN :
Mashdar dalam deret tashrif selalu disebutkan dengan kondisi akhir kata yang difathah ( nashob ) namun dalam penerapannya tidak selalu fathah.
MASHDAR FI’IL TSULATSI MUJARROD
Untuk fi’il tsulatsi mujarrod, mashdarnya bersifat sima’i, yaitu kita hanya mengikuti kebiasaan orang ‘arab kuno, namun rumus umumnya adalah : فَعْلاً .
Contoh :
Kata ضَرَبَ bermakna “telah memukul”, mashdarnya : ضَرْبًا bermakna “pemukulan” atau “pukulan”.
CATATAN :
Terkadang suatu fi’il tsulatsi mujarrod memiliki lebih dari satu mashdar.
Untuk fi’il-fi’il yang lebih dari 3 huruf, mashdarnya memakai kaidah umum :
DITAMBAHKAN ALIF SETELAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
DAN DIKSROH SELURUH HURUF HIDUP SEBELUMNYA.
Contoh :
Mashdar dari أَكْرَمَ adalah : إِكْرَامًا
Mashdar dari اِسْتَغْفَرَ adalah : اِسْتِغْفَارًا
Mashdar dari دَحْرَجَ adalah : دِحْرَاجًا
Mashdar dari اِحْرَنْجَمَ adalah : اِحْرِنْجَامًا
Wazan فعّل memiliki mashdar tambahan :
تَفْعِيْلاً - تَفْعِلَةً – تَفْعَالاً - تِفْعَالاً
Contoh :
Mashdar dari فَسَّرَ “menerangkan” adalah :
تَفْسِيْرًا – تَفْسِرَةً – تَفْسَارًا - تِفْسَارًا
Sedangkan untuk pembuatan mashdar dari wazan فاعل bisa dilakukan dengan terlebih dahulu membuang alif-nya sehingga menjadi : فِعَالاً , atau dengan merubah alif-nya menjadi ya’ sehingga menjadi فِيْعَالاً .
Contoh :
Mashdar dari قَاتَلَ “memerangi” adalah : قِتَالاً atau قِيْتَالاً .
Untuk wazan فَعْلَلَ memiliki tambahan mashdar فَعْلَلَةً sehingga mashdarnya ada dua, yaitu : فِعْلاَلاً dan فَعْلَلَةً , contoh :
Kata دَحْرَجَ mashdarnya دِحْرَاجًا dan دَحْرَجَةً .
Wazan اِفْعَلَلَّ memiliki tambahan mashdar فُعَلْلِيْلِةً sehingga mashdarnya dua, yaitu : فُعَلْلِيْلَةً dan اِفْعِلْلاَلاً .
Contoh :
Kata اِقْشَعَرَّ mashdarnya : قُشَعْرِيْرَةً dan اِقْشِعْرَارًا .
Wazan mazid yang diawali ta’, yaitu : تفعلل , تفاعل , تفعّل dikecualikan dari kaidah mashdar umum di atas. Mashdarnya mengikuti kaidah :

DIDHOMMAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA.
Contoh :
Kata تَعَلَّمَ “belajar” mashdarnya adalah : تَعَلُّمًا .
Kata تضارب “saling memukul” mashdarnya adalah : تَضَارُبًا .
Kata تدخرج “terguling” mashdarnya adalah تَدَحْرُجًا .
MASHDAR MARROH
Mashdar Marroh ( مصدر المرة ) adalah mashdar yang menyatakan tentang jumlah perbuatan.
Untuk fi’il tsulatsi mujarrod mengikuti wazan : فَعْلَةً , contoh :
Kata ضَرَبَ “memukul” mashdar marrohnya ضَربةً bermakna “sekali pukul”.
Mashdar Marroh untuk fi’il-fi’il yang lebih dari 3 huruf adalah dengan mengambil bentuk mashdar yang paling popular lalu ditambahkan ta’ marbuthoh setelahnya. Contoh :
Mashdar marroh فَسَّرَ “menerangkan” adalah تَفْسِيْرَةً “sekali menerangkan”.
Bila mashdar aslinya sudah ada ta’ marbuthoh-nya, maka ditambahkan “keterangan jumlah” padanya, contoh :
Mashdar Marroh dari دَحْرَجَ adalah دَحْرَجَةً وَاحِدَةً “sekali penggulingan”.
MASHDAR HAIAH
Mashdar Haiah ( مصدر الهيئة ) atau Mashdar Nau’ ( مصدر النوع ) adalah mashdar yang menerangkan sifat atau cara dari suatu perbuatan.
Untuk fi’il tsulatsi mujarrod mengikuti wazan فِعْلَةً . Contoh :
Kata ضَرَبَ mashdar haiahnya adalah ضِرْبَةً “suatu cara memukul”.
Dan terkadang ditambahkan sifat padanya, contoh : ضِرْبَةً شَدِيْدَةً “dengan pukulan yang keras”.
Untuk fi’il-fi’il yang lebih dari 3 huruf, mashdar haiah-nya adalah dengan ditambahkan sifat padanya, contoh :
Kata دَحْرَجَ mashdar haiah-nya دَحْرَجَةً سَرِيْعَةً “penggulingan dengan cepat”.
MASHDAR MIM
Mashdar Mim ( مصدلا الميم ) adalah mashdar yang diawali dengan huruf mim.
Untuk fi’il tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan : مَفْعَلاً , contoh :
Mashdar mim dari نَصَرَ adalah مَنْصَرًا .
Mashdar mim untuk fi’il yang lebih dari tiga huruf adalah dengan meng- ikuti kaidah :
DITAMBAH MIM DHOMMAH PADA AWALNYA
Contoh :
Mashdar mim dari دَحْرَجَ adalah : مُدَحْرَجًا .
Bila ada tambahan hamzah di awal wazannya, maka sebelum ditambah-kan mim dhommah di awalnya, huruf hamzah wazannya terlebih dahulu harus dibuang, contoh :
Mashdar Mim dari أَكْرَمَ ( memuliakan ) adalah مُكْرَمًا ( pemuliaan ).
ISIM FA’IL
Isim Fa’il ( اسم الفاعل ) yaitu isim yang bermakna pelaku perbuatan.
Untuk fi’il tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan : فَاعِلٌ , contoh :
Isim fa’il dari نَصَرَ adalah نَاصِرٌ “penolong”.
Isim Fa’il untuk fi’il-fi’il yang lebih dari tiga huruf adalah dengan mengikuti kaidah :
DITAMBAH MIM DHOMMAH DI AWALNYA
DAN DIKASROH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :
Isim Fa’il dari دَحْرَجَ adalah مُدَحْرِجٌ dan bermakna “yang menggulingkan”.
Bila terdapat huruf hamzah di awal wazannya, huruf hamzah-nya itu harus dibuang terlebih dahulu, contoh :
Isim fa’il dari أَكْرَمَ adalah مُكْرِمٌ bermakna “yang memuliakan”.
ISIM MAF’UL
Isim Maf’ul ( اسم المفعول ) yaitu isim yang bermakna obyek dari perbuatan.
Untuk fi’il tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan : مَفْعُوْلٌ , contoh :
Kata نَصَرَ isim maf’ul-nya adalah مَنْصُوْرٌ “yang ditolong”.
Untuk fi’il yang lebih dari tiga huruf, isim maf’ulnya mengikuti kaidah :
DITAMBAHKAN MIM DHOMMAH DI AWALNYA
DAN DIFATHAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :
Kata دَحْرَجَ isim maf’ul-nya مُدَحْرَجٌ “yang digulingkan”.
Bila ada tambahan hamzah di awal wazannya, maka hamzah tersebut harus dibuang terlebih dahulu, contoh :
Kata أَكْرَمَ isim maf’ulnya مُكْرَمٌ “yang dimuliakan”.
SHIFAT MUSYABBAHAH
Ada di antara fi’il yang tidak mungkin memiliki isim fa’il maupun isim maf’ul, seperti kata ضَخُم ( gemuk ), namun fi’il semacam ini memiliki shifat mussyabbahah, yaitu sifat yang diserupakan dengan isim fa’il.
Shifat Musyabbahah ( الصفة المشبهة ) untuk fi’il tsulatsi mujarrod :
Untuk fi’il tsulatsi mujarrod berwazan فَعِلَ umumnya memakai wazan :
فَعِلٌ - أَفْعَلٌ - فَعْلاَنُ
Contoh :
فَرِحَ ( gembira ), shifat musyabbahah-nya : فَرِحٌ ( yang gembira )
حَمِرَ ( merah ), shifat musyabbahah-nya : أَحْمَرُ ( yang merah )
غَضِبَ ( marah ), shifat musyabbahah-nya : غَضْبَانُ ( yang marah )
Fi’il tsulatsi mujarrod berwazan فَعُلَ , shifat musyabbahah-nya umumnya berwazan :
فَعِيْلٌ - فَعْلٌ - فُعَالٌ - فَعَالٌ - فَعَلٌ - فُعَلٌ
Contoh :
كَرُمَ ( mulia ), shifat musyabbahahnya : كَرِيْمٌ ( yang mulia )
ضَخُمَ ( gemuk ), shifat musyabbahahnya : ضَخْمٌ ( yang gemuk )
شَجُعَ ( berani ), sifat musyabbahahnya : شُجَاعٌ ( yang berani / pemberani )
جَبُنَ ( takut ), shifat musyabbahahnya : جَبَانٌ ( yang penakut )
حَسُنَ ( bagus ), shifat musyabbahahnya : حَسَنٌ ( yang bagus )
حَلُوَ ( manis ), shifat musyabbahahnya : حُلْوٌ ( yang manis )
Ada juga shifat musyabbahah untuk wazan فعَل tetapi sedikit jumlahnya, contoh :
قَطَعَ ( pasti ), sifat musyabbahahnya : أَقْطَعُ ( yang pasti )
Dan masih ada sejumlah wazan shifat musyabbahah yang lainnya.
Sedangkan shifat musyabbahah pada fi’il yang lebih dari tiga huruf sama dengan wazan isim fa’il-nya, contoh :
Kata اِعْتَدَلَ ( lurus ) shifat musyabbahahnya : مُعْتَدِلٌ ( yang lurus )
ISIM MAKAN & ISIM ZAMAN
Isim Makan ( اسم المكان ) adalah isim yang menerangkan tentang tempat terjadinya perbuatan.
Isim Zaman ( اسم الزمان ) adalah isim yang menerangkan tentang waktu terjadinya perbuatan.
Bentuk Isim Makan dan Isim Zaman sama.

Untuk fi’il tsulatsi mujarrod berwazan يفعُل dan يفعَل , isim makan dan isim zaman-nya berwazan : مَفْعَلٌ.
Sedangkan untuk fi’il yang berwazan يفعِل , isim makan dan isim zaman-nya berwazan مَفْعِلٌ .
Contoh :
Kata يكتُب ( sedang / akan menulis ) isim makan dan isim zamannya مَكتَب ( tempat atau waktu menulis )
Kata يطعَم ( sedang / akan makan ) isim makan dan isim zamannya مَطعَم ( tempat atau waktu makan )
Kata يضرِب ( sedang / akan memukul ) isim makan dan isim zamannya مَضْرِبٌ ( tempat atau waktu memukul ).
Sedangkan untuk fi’il yang lebih dari 3 huruf, bentuk isim makan dan isim zaman-nya sama dengan bentuk isim maf’ul-nya, yaitu :
DITAMBAHKAN MIM DHOMMAH DI AWAL
DAN DIFATHAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :
Kata قاتل ( memerangi ), isim makan dan isim zamannya adalah : مُقَاتَلٌ ( tempat / waktu berperang ).
Kata اجتمع ( berkumpul ), isim makan dan isim zamannya adalah : مُجْتَمَعٌ ( tempat /waktu berkumpul )
UNTUK PERHATIAN :
Untuk fi’il-fi’il lebih dari 3 huruf, bentuk dari : isim mashdar mim, isim maf’ul, isim makan dan isim zaman-ya adalah sama, sedangkan untuk membedakannya adalah dengan melihat kepada konteks kalimatnya.
ISIM ALAT
Isim Alat ( اسم الآلة ) adalah isim yang bermakna alat untuk melakukan perbuatan, umumnya hanya ada pada fi’il tsulatsi mujarrod.
Untuk fi’il berwazan يفعُل dan يفعِل isim alatnya berwazan مِفْعَلٌ , contoh :
Kata يكتُب ( sedang / akan menulis ) isim alatnya : مِكْتَبٌ ( alat menulis ),
يضرِب (sedang / akan memukul ) isim alatnya : مِضْرَبٌ ( alat memukul )
Untuk fi’il berwazan يفعَل isim alatnya berwazan مِفْعَالٌ , contoh :
Kata يفتَح ( sedang / akan membuka ) isim alatnya : مِفْتَاحٌ ( alat membuka )
Ada sebagian kata yang isim alatnya berwazan مِفْعَلَةٌ seperti : كَنَسَ يَكْنِسُ ( menyapu ) isim alatnya : مِكْنَسَةٌ ( sapu ).
ISIM TAFDHIL
Isim Tafdhil ( اسم التفضيل ) adalah kata yang bermakna “lebih dari” atau “paling”, umunya dibentuk dari fi’il tsulatsi mujarrod.
Wazan isim tafdhil yaitu أَفْعَلُ , contoh :
Kata كَبُرَ ( besar ), isim tafdhilnya أَكْبَرُ ( paling besar )
Untuk bentuk perempuan, dengan menggunakan wazan فُعْلَى ,
Contoh : كبُر isim tafdhilnya : كُبْرَى .
FI’IL & HURUF ‘ILLAT
Huruf ‘Illat ( حرف العلّة ) adalah huruf lemah atau huruf penyakit, yaitu : alif, wawu dan ya’.
Fi’il dilihat dari ada atau tidaknya huruf ‘illat terbagi dua, yaitu :
1. Fi’il Shohih ( الفعل الصحيح )
2. Fi’il Mu’tall ( الفعل المعتلّ )
Fi’il Shohih adalah fi’il yang tidak mengandung huruf ‘illat.
Fi’il shohih terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Fi’il Salim ( الفعل السالم )
2. Fi’il Mudho’af ( الفعل المضاعف )
3. Fi’il Mahmuz ( الفعل المهموز )
Fi’il Salim adalah fi’il shohih yang tidak mengandung huruf hamzah atau pun huruf ganda ( tasydid ), contoh : كَتَبَ .
Fi’il Mudho’af adalah fi’il yang memiliki huruf ganda, contoh : مَدَّ .
Fi’il Mahmuz adalah fi’il yang mengandung huruf hamzah, contoh : أَمَرَ .
Fi’il Mu’tall adalah fi’il yang mengandung huruf ‘illat.
Fi’il mu’tall terbagi menjadi empat :
1. Fi’il Mitsal ( الفعل المثال )
2. Fi’il Ajwaf ( الفعل الأجوف )
3. Fi’il Naqish ( الفعل الناقص )
4. Fi’il Lafif ( الفعل اللفيف )
Fi’il Mitsal yaitu fi’il yang huruf ‘illatnya terletak di awal, contoh : وَعَدَ .
Fi’il Ajwaf yaitu fi’il yang huruf ‘illatnya terletak di tengah, contoh : قَالَ .
Fi’il Naqish yaitu fi’il yang huruf ‘illatnya terletak di akhir, contoh : رَضِيَ
Fi’il Lafif yaitu fi’il yang huruf ‘illatnya ada dua, fi’il lafif terbagi dua :
1. Lafif Maqrun ( المقرون ), bila huruf ‘illatnya berjejeran, contoh : قَوِيَ .
2. Lafif Mafruq ( المفروق ), bila huruf ‘illatnya terpisah, contoh ; وَقَى .

Minggu, 21 Juli 2019

Beberapa Norma tak tertulis dalam Perdagangan, Bisnis saudaramu

Bismillaah.....

Beberapa Norma tak tertulis dalam Perdagangan, Bisnis saudaramu.

Tidak dipungkiri dalam perjalanan usaha ada rekan bisnis atau siapa pun bertanya tentang rahasia dagang atau rahasia dapur bisnis saudaranya.
Namun perhatikan, beberapa hal yang tak selayaknya seorang muslim merampas rahasia dagang saudara lainnya.

1⃣. Jangan menanyakan Harga (HPP) Belanja saudaramu.

Sejujurnya saudaramu jika ditanya "berapa kamu beli barangmu?'" dia mungkin menjawab dengan grogi atau jawaban nggak enak, karena memang ini pertanyaan tidak pas.
Dan tidak selayaknya antum mengetahui dapurnya.
Kecuali dia dengan suka rela memberikan gambaran bisnisnya dan mengajari antum tentang bisnis.

2⃣. Jangan menanyakan Dimana antum Beli.

Menanyakan tempat suplier adalah hal yang tidak pantas di pertanyakan. Ini merupakan rahasia dagang. Jika antum menanyakannya berarti antum sudah berusaha memutus pintu rezekinya. Sehingga antum 'seperti" Menjadi pesaing karibnya yang pernah mencuri periuk panci dapurnya.
Kecuali dengan senang hati saudaramu mengajari ilmu usaha kepadamu, dimana tempat beli bahan yang murah dan berapa harga dan seterusnya.

3⃣ Jangan Menanyakan, Bagaimana resep Buat produknya.

Banyak sahabat kita yang sukses di usaha roti kue kuliner dan lain lain, jangan sekali kali menanyakan bagaimana cara buat/resepnya, Lagi lagi ini rahasia Usahanya.
Antum menanyakan resep adalah perbuatan mendholimi dia. Kecuali dengan senang hati dia mengajarimu dan membolehkan kamu membuat resep yang diajarkannya.

Solusinya.

1⃣ Antum Tanyakan Harga dia jual,

Lalu antum timbang apakah bisa mendapatkan
Keuntungan atau tidak jika antum menjualnya lagi.
Jika tidak mendapat margin yang cukup menurut antum, ⛔cukup antum tidak meneruskan membelinya, nggak usah tanya berapa antum belinya, dimana belinya, bagaimana resepnya.
Ini Berarti Antum berusaha mendholiminya.

Namun Jika masih mendapat margin, maka belilah dari saudaramu ini. Semoga antum dan saudaramu mendapat rezeki yang halal dan barokah, bisa menghidupi anak istrinya untuk beribadah kepada Allah Azza wa jalla di dunia yang sementara ini.

2⃣ Semangat membantu saudaramu.

Ini salah satu sedekah yang mulia. Orang yang Bijaksana dan ciri orang yang mulia.

Jika saudaramu menjual sesuatu, lalu antum tertarik juga menjual, maka antum bisa membantunya untuk menjualkan barangnya (contoh: marketer), bukan malah menanyakan berapa harga belinya, dimana tempat belinya dan bagaimana resepnya.

Antum akan mendapat 2 keuntungan insyaAllaah.

Satu,
Saudara antum akan senang dagangannya ada yang bantu memasarkan, jika laku dia bisa berbagi keuntungan dengan antum.

Ke dua,
Antum telah membantu saudaramu dalam mencari maisyah untuk keluarganya.

Allaahu a'lam
Baarokallaahufiykum.

Syaifudin_Abu_Salman

[Mungkin perlu Nasihat ustadz]

Tanggapan Ustadz Abu Utsman Karisman حفظه الله :

Sebagai sebuah adab atau norma, in syaa ALLAH benar.

(Dari Grup WA Bakso Ikhwah Mandiri)

Minggu, 09 Juni 2019

RESEP BAKSO MALANG PAK YANTO

Bismillah

*Resep Bakso/malang*

*"Bahan bahan"*
2,kg daging segar/fres/usahakan bagian paha belakang (sampil/silab)
400,gram tepung tapioka (rose brand)
8,siung bawang putih
2,bungkus mrica bubuk(ladaku)
4,bungkus roiko sebagai ganti nya micin
4,butir telor
3,sendok makan garam
1,sendok gula pasir
Tanpa bahan pengawet.
Kepingin praktek langsung?...
Bisa wapri.
*👉Bagian ke dua {2}*
*👉resep kuah bakso*
Untuk 15 sampai 20/liter air...
Bawang putih 2 ons...
Bawang prei 5 batang/besar, batang nya saja..
Ladaku bubuk 4 bungkus ukuran 4gram...
Roiko 4 bungkus...
Gula putih 2 sendok makan...
Garam secukupnya...
Skengkel/tulang sapi bagian kaki...
Pertama bawang putih sama bawang prei potong kecil2 terus di goreng sampai warnanya kemerahan....
Setelah itu di ulek atau di blender sampai halus...
Setelah halus di goreng lagi dengan sedikit minyak sampai warnanya kemerahan...
Rebus air  - + 15 - 20liter sampai mendidih...
Masukkan tulang sapi sampai benar2 mendidih...
Setelah itu masukkan bumbu yang sudah di goreng tadi...
Tambah kan merica/ladaku bubuk + roiko + garam +gula tadi.. Setelah itu tambahkan garam sesuai selera/secukupnya...
Biarkan api tetap menyala tapi jangan terlalu besar...
Kuah siap untuk di hidangkan...

*NB... Kenapa resep ana tanpa anjuran micin sasa dll... Karna disitu sudah ada roiko dan gula putih sebagai pengganti micin..*

Silahkan antum mencoba
Semoga bermanfaat
Barakallahufiykum

*{pak  yanto abu zahro bakso suroboyo}*

Publikasi

https://t.me/dapoerikhwansalafiyyin

https://dapoerikhwansalafiyyindis.000webhostapp.com/

🥦🥑🍔🍆🌽🥦🥑🍔🍆🌽

Kamis, 30 Mei 2019

APA ITU VAPE

Apa Itu Vape ?

Vape adalah jenis penghantar nikotin eletronik. Vape atau rokok elektrik ketika dihisap akan menghasilkan uap air, alih-alih asap seperti pada rokok konvensional. Vape terbagi ke dalam beberapa jenis vape, namun secara garis besar, rokok elektrik terdiri dari 3 (tiga) komponen, yakni tabung berisi cairan (liquid), baterai, dan elemen pemanas.

Vape lantas bekerja dengan cara memanaskan liquid yang ada di dalam tabung, untuk kemudian menghasilkan asap yang akan dihisap oleh pengguna vape tersebut. Liquid pada vape sendiri mengandung sejumlah bahan kimia, yakni nikotin, propilen glikol, dan perasa seperti buah-buahan, vanilla, hingga cokelat.

Bahaya Vape bagi Kesehatan Tubuh
Dianggap sebagai solusi sehat bagi para perokok, nyatanya vape atau rokok elektrik memiliki bahaya yang hampir sama dengan rokok konvensional. Hal ini tak lepas dari kandungan liquid vape yaitu nikotin, propilen glikol, dan tobacco-specific nitrosamine (TSNA) yang juga ditemui pada rokok tembakau.

Lalu, apa saja bahaya vape bagi kesehatan tubuh? Simak informasinya berikut ini.

1. Peradangan Paru-Paru
Sama seperti bahaya rokok tembakau, bahaya rokok elektrik (vape) adalah merusak kesehatan dan fungsi paru-paru. Pasalnya, liquid vape juga mengandung zat nikotin, di mana nikotin tersebut dapat menyebabkan peradangan (inflamasi) paru-paru, sehingga mengakibatkan jaringan organ pernapasan ini tidak dapat menangkal serangan benda asing yang masuk.

Bahaya rokok vape yang satu ini juga telah dibuktikan oleh para peneliti dari University of Athens, di mana kandungan zat aditif pada vape menghasilkan efek peradangan paru-paru yang serupa atau bahkan lebih buruk ketimbang rokok konvensional.

Tak hanya paru-paru, nikotin juga berpotensi untuk merusak fungsi sejumlah organ tubuh vital lainnnya seperti jantung dan otak, pun menyebabkan penurunan fungsi sistem imun tubuh.

Saat nikotin terserap ke dalam tubuh melalui aliran darah, zat ini akan memicu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon adrenalin (epinefrin). Akibatnya, terjadi peningkatan tekanan darah yang berdampak pada percepatan detak jantung dan pernapasan. Efek dopamin yang dihasilkan nikotin juga lama-kelamaan dapat merusak fungsi otak.

2. Kanker Paru-Paru
Tidak hanya paru-paru yang meradang, nikotin pada kelanjutannya dapat menimbulkan bahaya vape bagi paru-paru yang lebih serius, lho. Adalah kanker paru-paru, di mana penyakit ini, menurut penelitian dari University of Nevada, dipicu oleh zat formaldehid yang terkandung di dalam rokok vape. Formaldehid sendiri memang merupakan zat yang sifatnya memicu kanker (karsinogenik).

Saat Anda menghisap uap vape, zat formaldehid akan ikut masuk ke dalam tubuh dan langsung diserap oleh paru-paru. Lama-kelamaan, zat kimia tersebut akan menyebabkan tumbuhnya sel kanker di area paru-paru.

3. Penyakit Jantung
Kandungan nikotin pada vape memang tidak sebanyak rokok konvensional atau rokok tembakau. Namun, kadar nikotin tersebut tetap saja turut andil dalam menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah arteri, yang mana berdampak pada terganggunya fungsi jantung dan berujung komplikasi serangan jantung.

4. Kerusakan Otak
Nikotin yang terkandung dapat menimbulkan meningkatkan dopamine yang membuat perasaan senang dan menenangkan. Kendati begitu, lama-kelamaan hal ini bisa berdampak buruk terhadap kinerja otak sebagai organ yang menghasilkan dopamine tersebut.

5. Bayi Terlahir Cacat
Sebuah penelitian yang dilakuan oleh tim peneliti dari Virginia Commonwealth University (VCU) mendapati fakta bahwa ‘asap’ vape berbahaya bagi tumbuh kembang janin dan berisiko menyebabkan bayi terlahir cacat.

Kendati objek penelitian tersebut adalah katak, namun struktur embrio yang mirip membuat bahaya vape yang satu ini sangat dimungkinkan untuk bisa terjadi pada manusia.

Selain itu, kandungan nikotin dan propilena glukol pada vape, menurut seorang peneliti bernama Rene Olivares-Navarette, dapat mengganggu sel-sel Rahim sehingga berakibat pada kondisi bayi yang mengalami cacat kraniofasial, yakni jenis cacat yang terjadi pada sejumlah jaringan tubuh seperti tulang, gigi, kulit, hingga kelenjar.

Bagi Anda para ibu hamil, baiknya sebisa mungkin hindari paparan asap vape ini guna menghindari bayi Anda terlahir cacat.

6. Menurunkan Fungsi Sistem Imun Tubuh
Seperti yang tadi sudah dijelaskan, bahaya vape juga termasuk menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Bahaya rokok elektrik bagi kesehatan yang satu ini bahkan sudah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of North Carolina, AS. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa terjadi penurunan aktivitas sel-sel 594 gen pada perokok, baik rokok konvensional maupun rokok vape.

Padahal, sel 594 gen adalah sel yang berperan aktif dalam membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan mikroorganisme yang mengancam kesehatan tubuh.

Kondisi ini nyatanya disebabkan oleh liquid vape yang memiliki efek imunosupresif, yakni menurunkan fungsi daripada sistem kekebalan tubuh.

7. Kecanduan Vape
Beralih menggunakan vape dianggap oleh sebagian kalangan sebagai cara berhenti merokok yang efektif atau setidaknya jadi aktivitas ‘merokok’ yang aman. Masalahnya, vape juga mengandung nikotin yang juga termasuk ke dalam jenis zat adiktif, sehingga tak serta merta menghentikan efek candu dalam menghisap zat tersebut, apapun bentuknya.

Padahal, baik rokok konvensional maupun rokok elektrik memiliki bahaya yang sama. Dan melihat bahaya rokok elektrik bagi kesehatan yang seperti itu, maka tidak ad acara lain yang bisa dilakukan selain merubah total gaya hidup Anda, mulai dari rajin berolahraga, hingga melakukan terapi berhenti merokok.

8. Keracunan
Bahaya vape ternyata bisa menyebabkan penggunanya mengalami keracunan. Setidaknya hal inilah yang diungkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada 2014 silam, di mana tercatat ada peningkatan jumlah pasien yang dirawat di pusat keracunan sebanyak 215 kali lebih banyak jika dikomparasikan dengan tahun 2010.

Bahaya rokok vape berupa keracunan ini dapat terjadi karena seseorang menghirup, menelan, maupun kontak ‘asap’ vape dengan mata dan kulit. Mirisnya, kasus keracunan akibat vape ini mayoritas dialami oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun (balita), lho.

9. Baterai Meledak
Baterai vape meledak? Meskipun terkesan mustahil, faktanya kasus bateri vape yang meledak pernah menelan korban. Seorang pengguna vape atau rokok elektrik bernama Kanneth Barbero dilaporkan mengalami nasib nahas tersebut yang lantas mengakibatkan lidahnya berlubang, gigi hancur, bahkan menimbulkan luka bakar di area tangan.

Batetai vape yang mengalami ‘overheat’ menjadi penyebab meledaknya vape tersebut. Meskipun jarang terjadi, hendaknya Anda tetap perlu waspada terhadap bahaya vape yang satu ini, ya.

10. Membahayakan Orang Lain
Tak hanya Anda sebagai pengguna vape atau rokok elektrik, orang-orang di sekitar Anda yang iktu menghirup ‘asap’ vape juga akan terkena dampak bahaya vape, tanpa terkecuali, Bahkan, mereka yang tidak menghisap vape namun menghirup asapnya disebut akan terkena bahaya rokok vape yang lebih besar.

Itu dia informasi mengenai bahaya vape bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui dan waspadai. Jika sudah begitu, masih ingin menggunakan rokok elektrik ini sebagai pengganti rokok konvensional? Sebaiknya sih tidak. Semoga bermanfaat!

Rabu, 13 Februari 2019

Cup Sealer Lengket di mesin tidak lengket di gelas

Apakah anda mengalami kejadian seperti judul di atas? Cup Sealer Lengket di mesin tidak lengket di gelas. Jangan khawatir penyebabnya ternyata sepele saja. Saya mengalami kejadian tersebut dan setelah googling, Alhamdulillaah ternyata mudah menanganinya simak yaa... Terutama terjadi karena memakai pastik lid yg polos sehingga tidak tahu mana yg atas dan mana yg bawah...hehe

Masalah Cup Sealer Lengket? Yaaah...... namanya cup sealer ya emang lengket hehehehehe.... tapi yang ini masalahnya beda.
Bagi anda yang jualan minuman pake cup seperti juice, cappucino, ato yang lainya dimana penutupnya pake plastik yang kita press pake cup sealer mungkin pernah mengalami hal serupa dengan yang pernah saya alami yaitu plastik cup sealer yang akan kita buat penutup ndak nempel pada gelas cup tapi malah nempel pada alat pressnya.

"Jangan panik"
Hehehehe, padahal waktu kejadian aku sendiri bingung.... Tanya mbah google ndak dikasih tau malah dijawab harga cup sealernya....
Setelah press berkali-kali tetep aja nempel, sampe kepikiran apakah alat pressnya pake besi yang dilapisi teflon? Wow ternyata salah. Terus coba lagi apakah karena alat press yang kotor? ternyata salah lagi, saat kejadian di TKP alat press habis saya bersihkan dan ternyata malah jadi lengket.
"MIKIR"

Istirahat mikir dulu, mau minum ndak bisa, kan lagi puasa, hehehehehe.... Akhirnya cuma bisa berdoa karena pesanan banyak buat buka bersama dan harus dipress biar gak tumpah walaupun dah punya tutup bawaan gelasnya. Dan akhirnya Allah ngasih petunjuk melalui gambar yang ada ditutup gelas yang nempel di cup sealer. Asstagfirullahal'adzim..... ternyata plastiknya kebalik.
Masalah sepele yang belum pernah terjadi hampir aja ke toko mau servis... dan akhrinya plastik saya balik dan eng....ing....eng.... plastik bisa nempel ke gelas..... Lanjut... pekerjaan dah numpuk.
Itulah pengalaman saya tentang plastik cup sealer yang nempel ke mesinnya. Mungkin buat anda yang pernah ngalami jangan ketawain ya hehehehehe....

Sumber artikel disini dengan sedikit perubahan

Sabtu, 02 Februari 2019

Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim

Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim Mari kita simak detailnya:

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad shollallohu ‘alai wassalam, juga kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.

Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran.

Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.

2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.

3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.

4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali

5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibacaulang sebanyak 20 kali.

6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.

7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali

.8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.

9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.

10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.

11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya

🌐 @wirausahamuslim
1 dari 5 tulisan bersambung

JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?

Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu.

Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.

BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?

Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Quran tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal.

Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru.

Bagilah isi Al-Quran menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz.Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz.

Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8  halaman.

Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8  halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz.

Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.

Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Quran, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya.

Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Quran selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

🌐 @wirausahamuslim
2 dari 5 tulisan bersambung

BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?

Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari.

Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu. Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.

APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?

Setelah menguasai hafalan dan mengulanginya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi-shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau.

Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.

🌐 @wirausahamuslim
3 dari 5 tulisan bersambung

Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?”`

Mereka menjawab:

نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَسُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَالْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ“

“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizbal-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” (HR. Ahmad no. 15578).

Maksudnya:

`-Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.

-Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”.

-Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.

-Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.

-Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.

-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.

-Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.

Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam ini menjadi kata : ”فَمِي بِشَوْقٍ“.`

Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya.
Maka :

– Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.

`- Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.

– Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.

– Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.`

– Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara.`

`– Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.

– Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.

🌐 @wirausahamuslim
4 dari 5 tulisan bersambung

BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?

Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut.

Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlahtanda / catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya.

Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.

BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QURAN:

1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.

2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib.

Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Quran secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.

3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Quran maka urutanmeraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.

4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalamcetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.

5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan).

Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Quran.

Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang.

Semoga kita semua dimudahkan untuk menghafalkan Al Qur’an.

🌐 @wirausahamuslim
5 dari 5 tulisan bersambung
++++ selesai